
Kemenkes Siagakan 1.044 Tenaga Kesehatan untuk Antisipasi Risiko Kesehatan Jamaah Haji di Masa Krusial. Foto : Istimewa/ Kemenkes
Jakarta, tvrijakartanews - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menyiapkan sebanyak 1.044 tenaga kesehatan untuk mendampingi jamaah haji Indonesia selama pelaksanaan ibadah haji tahun 2025.
Fokus utama penugasan ini adalah mengantisipasi risiko kesehatan pada masa-masa kritis yang dinilai paling rawan terhadap gangguan kesehatan.
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa masa paling krusial terjadi menjelang akhir pelaksanaan ibadah haji, terutama saat wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, hingga lempar jumrah di Mina.
Menurutnya, kondisi fisik jamaah pada fase ini sudah mengalami kelelahan sehingga rentan mengalami gangguan kesehatan.
"Di awal-awal biasanya relatif aman. Tapi saat fisik jamaah sudah mulai kelelahan dan aktivitas fisik tinggi, seperti di Arafah dan saat lempar jumrah, risiko kesehatan meningkat. Karena itu, tenaga kesehatan kita tempatkan lebih banyak di fase-fase akhir itu," kata Budi dalam keterangannya.
Hal ini disampaikannya dalam rapat kerja virtual dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (29/4/2025).
Selain tenaga kesehatan dari Kemenkes, sebanyak 330 Petugas Haji Daerah (PHD) juga akan dikerahkan untuk mendampingi jamaah dalam setiap kelompok terbang (kloter) dari seluruh provinsi, mulai dari Aceh hingga Papua.
Budi memastikan bahwa seluruh layanan kesehatan dan dukungan bagi jamaah haji Indonesia di Arab Saudi telah siap, seiring mendekatnya jadwal keberangkatan. Gelombang pertama keberangkatan jamaah dijadwalkan pada 2 Mei 2025.
Diketahui, tahun ini, Indonesia memperoleh kuota haji sebanyak 221.000 orang, yang terdiri dari 203.320 jamaah haji reguler dan 17.680 jamaah haji khusus.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi sistematis pemerintah dalam menekan angka kematian dan kasus darurat medis selama musim haji. Hal ini menyusul perhatian dari otoritas Arab Saudi terhadap tingginya jumlah kematian jamaah Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, terutama pada musim haji 2022 dan 2023.