
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati onferensi Pers Realisasi APBN 2023, di Kemenkeu, Jakarta. Foto: TVRIJakartanews/John Abimanyu
Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan menurunnya penerimaan cukai mengakibatkan turunnya produksi rokok. Produsen golongan 1 atau produsen rokok raksasa disebut mengalami penurunan jumlah produksi hingga 14 persen.
Menurutnya, sedangkan produsen golongan 2 dan 3 naik masing-masing mengalami penurunan 11,6 persen dan 28,2%.
"Ini berarti komposisi dari cukai hasil tembakau mengalami pergeseran dari yang tadinya golongan 1 sekarang pindah golongan 2 dan golongan 3 yang cukainya naiknya tidak terlalu tinggi. Ini yang harus kita waspadai," kata Sri Mulyani kepada wartawan di Kemenkeu, Jakarta, Selasa (2/1/2023).
Sri Mulyani menturukan secara keseluruhan produksi rokok turun 1,8 persen. Penurunan produksi rokok sebagai upaya pengendalian konsumsi.
"Ini memang yang kita harapkan untuk di rokok menurun karena memang ini juga adalah untuk mengendalikan barang yang konsumsinya memang diharapkan dikendalikan," tuturnya.
Di sisi lain, bea masuk tercatat sebesar Rp 50,8 triliun. Penerimaan bea masuk tidak setinggi tahun sebelumnya karena penurunan nilai impor sebesar 6,8%.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Askolani mengatakan pihaknya resmi menaikkan cukai hasil tembakau (CHT) resmi menaikkan pada 2024 sebesar sebesar 10 persen. Sedangkan CHT rokok elektronik sebesar 15 persen dan hasil pengolahan tembakau sebesar 6 persen.
"Kenaikan CHT dipertimbangkan dari berbagai aspek seperti pengendalian konsumsi, keberlangsungan industri, serta pemberantasan rokok ilegal," kata Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Askolani, di Jakarta, Senin (1/1/2023).
Askolani mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan pita cukai rokok agar bisa memenuhi kebutuhan industri di awal tahun 2024.
"Ya InsyaAllah (CHT naik 10% di 2024). Sudah dipersiapkan (pita cukai rokok) agar bisa penuhi kebutuhan industri di awal Januari 2024," ucapnya. (Yohanes Abimanyu)