BGN Perketat Distribusi Makanan Usai Kasus Keracunan MBG di Beberapa Wilayah
NewsHot
Redaktur: Citra Sandy Anastasia

Ilustrasi—Makan Bergizi Gratis (MBG). Foto : Istimewa

Jakarta, tvrijakartanews - Badan Gizi Nasional (BGN) memperketat prosedur distribusi makanan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akibat terjadinya kasus keracunan di sejumlah sekolah, seperti di Bandung dan Tasikmalaya.

"Sebagai langkah korektif dan preventif, BGN juga segera melakukan pengetatan terhadap prosedur distribusi makanan. Pertama, yakni pada protokol keamanan saat proses pengantaran dari dapur ke sekolah," kata Kepala BGN, Dadan Hindayana, dalam keterangannya, Sabtu (3/5/2025).

Pengetatan lainnya mencakup pembatasan waktu maksimum pengantaran untuk menjaga kualitas makanan, serta pengawasan ketat terhadap mekanisme distribusi di sekolah, termasuk penyimpanan dan penyerahan kepada siswa.

BGN juga menetapkan batas toleransi waktu antara makanan diterima dan dikonsumsi, serta mewajibkan uji organoleptik yakni pemeriksaan tampilan, aroma, rasa, dan tekstur makanan sebelum dibagikan kepada siswa.

Langkah ini diambil setelah 342 siswa SMP Negeri 35 Bandung mengalami gejala keracunan usai menyantap makanan MBG.

Sementara di Kabupaten Tasikmalaya, Dinas Kesehatan setempat menangani 25 siswa SD dan SMP yang juga diduga mengalami keracunan dari makanan serupa.

Dadan meminta masyarakat tetap tenang dan menunggu hasil investigasi resmi BGN. Untuk informasi lebih lanjut terkait MBG, akan disampaikan melalui kanal komunikasi BGN. 

"Kami memahami kekhawatiran yang muncul di tengah masyarakat. Untuk itu kami mengimbau seluruh pihak agar tetap tenang dan menunggu hasil resmi investigasi. BGN akan terus menyampaikan informasi secara terbuka dan bertanggung jawab," jelasnya. 

Ia menegaskan, BGN tetap berkomitmen menjaga kepercayaan publik serta memastikan Program MBG terus menjadi solusi gizi yang aman, sehat, dan bermanfaat bagi anak-anak Indonesia.