Wapres Gibran Tagetkan Proyek Pembangunan Bendungan Manikin Rampung Pada 2028
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka. (Humas Kementan)

Jakarta, tvrijakartanews - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka mengatakan proyek pembangunan Bendungan Manikin ditargetkan rampung pada 2028 dengan nilai investasi Rp2,06 triliun. Saat ini progres pembangunan fisiknya telah mencapai 62,65 persen.

"Pembangunan Bendungan Manikin bukan hanya sebatas proyek infrastruktur, tetapi juga sebagai investasi jangka panjang yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat NTT," kata Gibran dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (7/5/2025).

Bendungan Manikin merupakan satu dari tujuh bendungan yang dibangun pemerintah di NTT, yang dirancang untuk menjadi tulang punggung pengembangan pertanian di Bumi Flobamora.

Selain itu, Bendungan tersebut memiliki daya tampung total sebesar 28,20 juta meter kubik dengan potensi pengairan seluas 652 hektare daerah irigasi. Tidak hanya itu, Bendungan Manikin juga akan memasok air baku sebesar 700 liter/detik bagi wilayah Kota dan Kabupaten Kupang, termasuk mendukung pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,125 megawatt dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) apung sebesar 29,8 megawatt.

Untuk itu, ia meminta agar kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam memastikan kelancaran dan keberhasilan proyek ini terus diperkuat.

Dikatakan Gibran, pembangunan infrastruktur sumber daya air, seperti Bendungan Manikin sangat esensial, karena akses air irigasi yang cukup merupakan kunci utama bagi petani, terutama di daerah yang rentan terhadap kekeringan.

Oleh sebab itu, ia mengharapkan pembangunan bendungan ini selesai tepat waktu dan dapat segera memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, terutama dalam mendukung peningkatan produktivitas pertanian, serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan.

Turut mendampingi Wapres dalam kunjungan ini, Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena, Wakil Gubernur NTT John Asadoma, Bupati Kupang Yosef Lede, Wakil Bupati Kupang Aurum Titu Eki, dan Staf Khusus Wapres Achmad Adhitya.