
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan. (Foto: tvrijakartanews, John Abimanyu)
Jakarta, tvrijakartanews - PT Pertamina Niaga menyampaikan dengan diberlakukan pembelian Liquefied Petrleum Gas (LPG) bersubsidi tabung gas 3 KG dapat mendorong konsumsi LPG Non Subsidi.
“Harapan saya, harapan Pertamina, kita bisa bantu pemerintah dalam mengurangi beban subsidi, setidaknya (meningkatkan konsumsi non PSO) 6%-10% dari total konsumsi,” ujar Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, kepada wartawan di Kantor Ditjen Minyak dan Gas Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (3/1/2024).
Riva menambahkan sepanjang tahun 2023 jumlah total konsumsi LPG sebesar 8,6 juta ton. Dimana, 8,03 juta ton merupakan konsumsi LPG bersubsidi, sedangkan sisanya merupakan LPG non subsidi.
Menurutnya, dengan adanya program ini, masyarakat berminat untuk membeli LPG 3 kg maka bisa meningkatkan konsumsi dari LPG non subsidi hingga 10% dari konsumsi LPG non subsidi tahun lalu.
“Jadi total konsumsi kan 8,6 juta (ton) sekarang kan (konsumsi LPG non PSO) cuma 600 ribuan (ton). Kalau kita push lebih 800 ribu (ton) itu upaya signifikan membantu pemerintah,” tuturnya.
Seperti diketahui, mulai 1 Januari 2024, pembelian LPG 3 kg hanya dapat dilakukan oleh pengguna LPG tertentu yang telah terdata. Bagi pengguna LPG 3 kg yang belum terdata atau ingin memeriksa status pengguna, wajib mendaftar atau memeriksa data diri di sub-penyalur/pangkalan resmi sebelum melakukan transaksi.
Langkah tersebut merupakan upaya pemerintah untuk pelaksanaan transformasi pendistribusian LPG 3 kg tepat sasaran. Kebijakan ini bertujuan agar besaran subsidi yang terus meningkat dapat dinikmati sepenuhnya oleh kelompok masyarakat tidak mampu atau tepat sasaran.
Kementerian ESDM mencatat dari 2020-2022, realisasi volume LPG subsidi terus meningkat rata-rata sebesar 4,5 persen. Sedangkan realisasi LPG non-subsidi rata-rata mengalami penurunan sebesar 10,9 persen.
Berdasarkan tren penyaluran LPG subsidi, prognosa volume penyaluran LPG subsidi di 2023 sebesar 8,22 juta metrik ton (MT), namun dengan adanya transformasi pendistribusian LPG 3 kg Tepat Sasaran, realisasinya bisa ditekan menjadi 8,07 juta MT meskipun masih melebihi kuota yang ditetapkan untuk 2023.

