
Foto : Dokumentasi Istimewa/ Salah satu sudut baca di Perpusatakan Daerah Kota Tangerang.
Tangerang, tvrijakartanews - Gedung baru Perpustakaan Daerah Kota Tangerang akhirnya dibuka setelah proses revitalisasi yang cukup lama. Gedung baru ini terletak di samping Alun-alun Ahmad Yani Kota Tangerang yang merupakan pusat kegiatan masyarakat. Bukan hanya fasilitas saja yang diperbaharui, koleksi buku yang tersedia juga ikut bertambah mulai dari koleksi buku anak, hingga koleksi buku braile. Tak hanya itu, untuk menarik minat baca masyarakat operasional perpustakaan juga ditambah menjadi setiap hari mulai pukul 08.00 WIB.
Wali Kota Tangerang, Sachrudin, mengatakan bahwa gedung baru perpustakaan memiliki 4 lantai yang menyediakan tak kurang dari 25 Ribu koleksi buku. Hadirnya perpustakaan ini juga sekaligus menandai keberadaan Pusat Literasi yang lengkap dan inklusif di kota Tangerang. Karena selain buku, gedung perpustakaan yang terletak di dekat Alun-alun Ahmad Yani juga dilengkapi dengan fasilitas ruang bermain anak, mini teater, serta ruang kerja bersama (coworking space).
"Seperti yang dapat kita lihat sendiri tadi bahwa di dalam perpustakaan ini ada 4 lantai yang setiap lantainya memberikan nuansa yang berbeda-beda. Kita bisa melihat dan belajar sejarah Kota Tangerang melalui city gallerynya, ada juga pojok UMKMnya dan tentunya koleksi buku yang dapat dinikmati dan dibaca oleh semua kalangan mulai dari anak-anak hingga dewasa termasuk juga untuk teman-teman disabilitas di Kota Tangerang juga tetap ada buku braile," jelas Sachrudin pada Minggu (1/6/2025).
Sachrudin menilai bahwa Perpustakaan Daerah tersebut juga dapat menjadi salah satu tujuan serta destinasi baru bagi para pelajar. Terlebih dengan adanya ruangan teater dan ruang belajar bersama, sehingga mahasiswa ataupun pelajar bisa lebih bebas belajar atupun menggelar diskusi di perpustakaan.
"Saya kira ini menjadi destinasi yang pas bagi para pelajar di Kota Tangerang di mana di dalam Perpustakaan ini mereka dapat belajar banyak tidak hanya lewat buku tetapi juga lewat audio visual karena di dalam perpustakaan ini juga dilengkapi dengan ruangan theatre yang nyaman dengan gedung yang bagus dan nyaman juga," ujar Sachrudin.
Sementara itu, Kepala Bidang Perpustakaan DPAD Kota Tangerang Ani Sri Wahyuni mengatakan bahwa untuk ruang baca sendiri dipisahkan antara ruang baca umum dan ruang baca anak. Untuk menarik perhatian anak terhadap buku, bukan hanya ratusan koleksi cerita anak yang disediakan tapi juga fasilitas stimulasi tumbuh kembang anak serta mendukung kegiatan mendongeng.
"Sedangkan ruang baca lantai dua mencakup ratusan buku terkit ilmu murni sains, teknologi, terapan ilmu kedokterang, kesenian, sasatra dari berbagai bangsa hingga koleksi braille," ujarnya.
Sedangkan lantai tiga, tersedia ruang baca, layanan TIK, podcast hingga ruang mini teater. Ruang teater difungsikan sebagai tempat pemutaran film-film edukatif, dokumenter sejarah dan budaya Kota Tangerang, sekaligus ruang diskusi dan apresiasi karya audio visual.
Sementara di lantai empat tersedia ruangan yang bisa digunakan untuk kegiatan pelatihan, workshop, dan pembelajaran berbasis komunitas seperti pelatihan keterampilan, kewirausahaan, teknologi digital dan literasi keuangan.
"Lantai empat juga tersedia ruang layanan enkapsulasi gratis yang selama ini menjadi layanan pengamanan arsip penting keluarga dari DPAD Kota Tangerang untuk seluruh warganya," tuturnya.