
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso. (Tangkap layar YouTube BI)
Jakarta, tvrijakartanews - Bank Indonesia (BI) menyampaikan surplus neraca perdagangan Indonesia April 2025 sebesar USD0,16 miliar. Hal ini untuk menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut.
"Bank Indonesia memandang surplus neraca perdagangan ini positif untuk menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa (3/6/2025).
Ramdan menambahkan pihaknya terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas lain guna meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.
"surplus neraca perdagangan terutama bersumber dari surplus neraca perdagangan nonmigas yang tetap baik," ujarnya.
Selain itu, ramdan menuturkan neraca perdagangan nonmigas pada April 2025 mencatat surplus sebesar USD1,51 miliar, seiring dengan tetap kuatnya ekspor nonmigas sebesar USD19,57 miliar.
Kinerja positif ekspor nonmigas tersebut terutama didukung oleh ekspor berbasis sumber daya alam seperti logam mulia dan perhiasan/permata maupun ekspor produk manufaktur seperti mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya.
Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan India tetap menjadi kontributor utama ekspor Indonesia.
Defisit neraca perdagangan migas tercatat menurun menjadi sebesar USD1,35 miliar pada April 2025 sejalan dengan penurunan impor migas yang lebih besar dibandingkan dengan penurunan ekspor migas.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia pada April 2025 mencatat surplus sebesar USD0,16 miliar, melanjutkan surplus pada Maret 2025 sebesar USD4,33 miliar.

