
Wakil Bupati Pandeglang Iing Andri Supriadi tinjau sekolah rusak di kecamatan Cisata ( Sumber : Tb Agus Jamaludin )
Pandeglang, tvrijakartanews - Wakil Bupati Pandeglang, Iing Andri Supriadi, menegaskan komitmennya untuk memastikan masyarakat, khususnya anak-anak, mendapatkan fasilitas pendidikan yang layak. Iing menekankan pentingnya pemeliharaan fasilitas yang sudah dibangun agar manfaatnya bisa dirasakan dalam jangka panjang.
Sejak resmi dilantik sebagai Wakil Bupati Pandeglang pada 20 Februari 2025 lalu, Iing Andri Supriadi langsung tancap gas dengan memprioritaskan perbaikan infrastruktur pendidikan sebagai fokus utamanya. Langkah ini diambil sebagai bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan menciptakan lingkungan belajar yang layak bagi para siswa.
Dalam berbagai kunjungan kerjanya ke sekolah-sekolah di pelosok daerah, Wabup Iing menemukan banyak fasilitas pendidikan yang mengalami kerusakan, mulai dari ruang kelas yang tidak layak, sanitasi yang buruk, hingga minimnya fasilitas penunjang seperti perpustakaan dan laboratorium.
“Diawal tahun kepemimpinan saya dan bu Dewi, kami fokus di dunia pendidikan, "kata Iing Andri Supriadi, saat meninjau beberapa ruang kelas sekolah di Kecamatan Cisata, Rabu (04/06/2025).
Pemerintah kabupaten pun telah mengalokasikan anggaran khusus untuk rehabilitasi dan pembangunan sekolah melalui program Penuntasan Desa Wajib Belajar sebesar 75 miliar.
" Saya sampai dengan hari ini konsisten untuk keliling ke sekolah -sekolah untuk memastikan program di kabupaten pandeglang ini tepat sasaran, tepat guna dan tepat manfaat, " ujarnya.
" Anggaran 70 sampai 75 miliar ini jangan sampai tidak tepat sasaran, sehingga kami ingin memastikan betul-betul bahwa apa yang kami sediakan sesuai dengan kebutuhan sekolah, " pungkasnya
Ke depan, Wabup iing menegaskan pihaknya akan terus memantau progres pembangunan dan memastikan seluruh proses berjalan transparan dan tepat sasaran.
"dan nanti setelah pembangunan nanti, kami akan turun kembali untuk memastikan kualitas pembangunan ini, sehingga tidak ada lagi pengusaha atau pihak ketiga yang membangun asal-asalan, " tambahnya.
Langkah ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, termasuk para guru dan siswa .
“Sudah lama kami menantikan perhatian seperti ini. Alhamdulillah sekarang ruang kelas anak-anak kami akan dibangun dan kami tidak merasa khawatir lagi kalau sewaktu-waktu ada hal yang tidak diinginkan, ” ungkap salah seorang siswa SMP Negeri 2 Cisata, Gita Fitriyani.
Dengan berbagai inisiatif tersebut, diharapkan akses pendidikan yang layak dan berkualitas dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat, terutama di daerah-daerah terpencil.