
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso. (Istimewa)
Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan pihaknya telah berdiskusi dengan Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) terkait dengan tutupnya ritel modern. Sebab ada tiga penyebab banyaknya ritel modern yang menutup tokonya secara permanen hingga gulung tikar.
"Kalau kami diskusi dengan APPBI, itu ternyata kalau ritel modern itu hanya jualan ya, tidak ada experience di situ, tidak ada journey di situ. Ya dia pasti akan kalah dengan UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah)," kata Budi ditemui di Kantor Kemendag, di Jakarta, Rabu (4/6/2025).
Budi menambahkan faktor lainnya, kata Budi, pola belanja atau gaya hidup masyarakat telah berubah, dari yang membeli kebutuhan untuk satu bulan, menjadi harian.
"Pola belanja tersebut mempengaruhi pemasukan ritel modern. Saat ini, konsumen lebih banyak berbelanja di ritel kecil atau warung-warung kelontong," ujarnya.
Menurutnya, saat ini ritel modern perlu melakukan transformasi dan mengikuti tren yang sedang terjadi di industri tersebut.
"Kalau mal departement store itu hanya tempat belanja, tidak ada tempat misalnya untuk makan, untuk nongkrong, untuk ngumpul, ya akan sepi pengunjung. Itu mungkin gambaran, bahwa kita juga harus bisa mengikuti tren yang ada," imbuhnya.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) optimistis sektor ritel Indonesia tetap mengalami pertumbuhan yang positif, meski sejumlah toko ritel terpaksa menutup gerainya.
"Kami optimis sektor ritel Indonesia akan mengalami pertumbuhan yang positif secara moderat," ujar Direktur Bina Usaha Perdagangan Kemendag Septo Soepriyatno di Jakarta, Rabu (7/5) lalu.
Dalam mengupayakan pertumbuhan ritel tanah air, Kemendag akan melakukan evaluasi dan harmonisasi regulasi terkait dengan aturan distribusi barang secara konvensional dan perdagangan melalui sistem elektronik (PSME).
Selanjutnya, Kemendag secara berkala akan melakukan pertemuan dengan pelaku usaha ritel untuk membahas peluang dan tantangan bisnis saat ini.
Kemendag akan memfasilitasi dan memberikan pendampingan berbasis data kepada para pelaku usaha ritel agar lebih siap beradaptasi pada ekosistem digital yang berkembang pesat.