
Sejumlah peserta Gebrak Ngadu Bedug sedang persiapan ( Sumber : Tb Agus Jamaludin )
Pandeglang, tvrijakartanews - Tradisi budaya khas Banten, Festival Gebrag Ngadu Bedug, resmi kembali digelar mulai hari ini hingga 9 Juni 2025 di Alun-alun Pandeglang. Acara ini menandai tahun ketiga penyelenggaraan berturut-turut sejak dihidupkan kembali pada 2023, setelah sempat vakum selama lebih dari 30 tahun.
Tahun ini, festival tersebut mencatat pencapaian penting dengan masuknya dalam Kalender Event Nasional (KEN) 2025 yang dikelola oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Hal ini menjadikan Gebrag Ngadu Bedug sebagai salah satu dari tiga agenda budaya unggulan dari Provinsi Banten yang diakui secara nasional.
Selain lomba utama, festival ini juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan pendukung, seperti Pawai Budaya, Lomba Hias Saung Tagog, Cipta Pola Tabuh “Tilinglit”, pertunjukan seni tradisional, dan bazar UMKM serta ekonomi kreatif lokal.
Bupati Pandegalng, Raden Dewi Setiani mengajak semua warga agar menyaksikan dan meriahkan Gebrag Ngadu Bedug antarkampung, ada lomba hias saung tagog, lomba pola cipta tilingtit.
“Terus ada pagelaran seni dan pameran Ekraf, masih banyak lagi, acara yang tentunya sangat-sangat seru,” katanya, usai membuka secara resmi Festival Budaya Ngadu Bedug di alun-alun Pandeglang, Minggu (08/06/2025).
Dewi menegaskan, kalau tradisi ini bukan sekadar hiburan tetapi juga warisan budaya khas Pandeglang.
“Oeh karenanya sudah semestinya kita jaga dan lestarikan budaya kebanggan kita di alun-alun. Ngadu bedug, ayo urang ka Pandeglang,” katanya.
Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pandeglang, Rahmat Zultika, mengatakan pihaknya akan berupaya dan terus mengawal agar event ini menjadi yang bisa konsisten dilaksanakan setiap tahun.
"Festival ngadu bedug tahun 2025 ini merupakan kegiatan yang ke tiga, dimana dua kegiatan sebelumnya merupakan agenda kegiatan lokal kita," katanya kepada wartawan, sabtu (07/06/2025).
"Alhamdulillah tahun ini merupakan 1 dari 110 karisma event Nusantara tahun 2025, jadi ini upaya untuk melestarikan kebudayaan yang ada di Kabupaten Pandeglang, " sambungnya.
Menurutnya, ada Sebanyak 20 kampung dari berbagai wilayah di Pandeglang berpartisipasi dalam lomba menabuh bedug, menampilkan keterampilan dan kreativitas dalam menciptakan irama khas yang menggema di seluruh alun-alun.
"Yang ikut perlombaan Kampung Kabayanmasjid, Kampung Cicadas, Kampung Sukalimas, Kampung Carodok Mandala, Kampung Salabentar, Kampung Cibeunying, Kampung Cilaja, Kampung Kadu Limus, Kampung Kadu Kupa, Kampung Ciguludug, Kampung Cikiray, Kampung Kadugajah, Kampung Sanim, Kampung Sarkawana, Kampung Juhut, Kampung Jambu, Kampung Sorean, Kampung Cipacung, Kampung Talaga, dan Kampung Juhut JIP. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga simbol kebersamaan dan pelestarian budaya lokal," ujarnya.
Festival Gebrag Ngadu Bedug terbuka untuk umum dan gratis, mengundang masyarakat dari berbagai kalangan untuk turut serta merayakan kekayaan budaya Pandeglang.
Dengan semangat pelestarian budaya dan partisipasi aktif masyarakat, Festival Gebrag Ngadu Bedug diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi daya tarik wisata budaya yang mendunia.