Tangerang, tvrijakartanews - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang kembali meningkatkan operasional mesin Refuse Derived Fuel (RDF) untuk mendaur sampah menjadi bahan bakar industri setara batu bara. Tercatat, capaian peningkatan capaian produksi tersebut mencapai 100 persen atau dua kali lipat dari hasil penjualan pada tahap sebelumnya. 

Pada awal bulan ini Pemkot Tangerang berhasil memproduksi 62, 5 ton RDF atau 250 bal. Hasil produksi tersebut telah dikirimkan ke pabrik yang telah melakukan kerja sama dengan Pemkot Tangerang untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif menggantikan batu bara dalam proses produksi industri semen.

“Kami berhasil mencatatkan peningkatan produksi secara luar biasa dibandingkan pada bulan-bulan sebelumnya. Awal bulan ini, kami kembali menjual hasil produksi dalam jumlah yang besar, hingga mencapai dua kali lipat, sekaligus ditargetkan akan terus meningkatkan pada bulan-bulan selanjutnya,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Wawan Fauzi pada Jumat (27/6/2025).

Ia melanjutkan, capaian peningkatan produksi menjadi salah satu indikator keberhasilan pengolahan sampah sekaligus transisi energi berkelanjutan yang sedang dikembangkan di Kota Tangerang. Saat ini, Pemkot Tangerang berhasil memproduksi RDF sebanyak 116 ton sejak pertama kali diproduksi pada awal tahun ini.

“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas produksi, terlebih pemanfaatan RDF dinilai mempunyai dampak yang sangat besar untuk mendukung ekonomi sirkular di Kota Tangerang,” tambahnya.

Teknologi RDF sendiri merupakan pengolahan sampah melalui proses homogenizers menjadi ukuran yang lebih kecil. Hasilnya akan menjadi sumber energi bahan bakar alternatif. Bahan bakar alternatif yang dihasilkan mesin RDF ini berupa briket. Briket dapat dimanfaatkan menjadi bahan bakar industri atau industri rumahan.