Wapres Sesalkan Kecelakaan KA Turangga dan Commuter Line Bandung Raya
NewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Rangkaian KA Turangga dan Commuter Line Bandung Raya yang mengalami kecelakaan di Cicalengka, Bandung, Jawa Barat. Foto ANTARA

Jakarta, tvrijakartanews - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyayangkan kecelakaan yang melibatkan Kereta Api (KA) Turangga dengan Commuter Line Bandung Raya di Cicalengka, Bandung, Jawa Barat. Kecelakaan yang terjadi pada Jumat pagi ini, mengakibatkan empat orang tewas.

"Wah, itu, bahaya itu. Kita ini apa ya, kurang teliti gitu, loh," ujar Ma'ruf di Istana Wapres, Jakarta Pusat, Jumat, 5 Januari 2024.

Ia menyebut kecelakaan KA seharusnya tidak terjadi. Apalagi, kecelakaan ini diakibatkan masalah teknis dan pengaturan rangkaian kereta.

"Nah, itu yang saya kira nggak boleh terjadi. Itu betul-betul menurut saya fatal. Karena itu kedepan harus betul-betul lebih teliti, lah. Ini nyawa manusia dan tentu kerugian-kerugian lainnya," ujar Ma'ruf.

Lebih lanjut, ia menduga ada sesuatu yang tidak sinkron pada jalur kereta api, hingga akhirnya kecelakaan tersebut terjadi. Ma'ruf meminta adanya koreksi dan mencari penyebab pasti kecelakaan tersebut.

"Mungkin itu perlu dikoreksi di mana letaknya, apa manusia, human error, ya, atau ada pengaturan teknisnya. Kalau human error itu harus betul-betul seleksi yang bertanggung jawab mengatur itu," ujar dia.

Sementara itu, PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyampaikan saat kecelakaan terjadi, ada 287 orang penumpang KA Turangga dan 191 orang penumpang di KA Commuter Line.

"Ada 22 penumpang yang luka ringan dan telah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan," kata EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji.

Adapun korban yang dirawat dengan rincian sebagai berikut di RSUD Cicalengka 18 orang, RS Edelweis 2 orang, dan RS AMC 2 orang.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar Kombes, Ibrahim Tompo menyebut hingga sekarang pihaknya mencatat ada empat korban tewas akibat kecelakaan tersebut. Sebanyak dua korban tewas telah dievakuasi ke rumah sakit, sementara dua lainnya masih terjepit rangkaian kereta.

"Dua yang tewas sudah dievakuasi, mereka masinis dan asisten masinis. Dua lainnya masih dalam proses evakuasi, mereka yaitu pramugara dan satu lagi belum diketahui, diduga dari petugas KAI," kata Ibrahim.