Menag Ajak Umat Beragama Jadikan Indonesia Rumah Besar yang Damai dan Rukun
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Acara Zikir Kebangsaan dan Ikrar Bela Negara, dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Minggu (10/8). Foto : Istimewa/ Kemenag RI

Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengajak seluruh umat beragama di Indonesia untuk bersama-sama membangun negeri sebagai rumah besar yang nyaman, damai, dan rukun bagi semua.

"Mari kita jadikan Indonesia rumah besar bagi umat beragama. Pluralisme yang kita miliki adalah kekayaan yang harus dibuktikan dengan kehidupan yang damai dan rukun," kata Nasaruddin, sebagaimana dilansir dari keterangan resminya, Senin (11/8/2025). 

Ajakan tersebut ia sampaikan saat menghadiri Ikrar Bela Negara dan Zikir Kebangsaan yang diinisiasi Jamiyyah Ahlith Thariqah Al-Mu'tabaroh Ahlussunnah Wal Jamaah (JATMA ASWAJA) di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Minggu (10/8).

Acara yang diawali pembacaan Ikrar Bela Negara oleh tokoh-tokoh besar keagamaan nasional ini digelar dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia. 

Kegiatan turut dihadiri para tokoh nasional dan internasional, menjadi momen penting untuk memperkuat persatuan, kesatuan, dan cinta tanah air di tengah kemajemukan bangsa.

"Dengan hadirnya tokoh-tokoh besar di sini, kita berharap Indonesia dapat menjadi pemimpin peradaban Islam modern di masa depan. Peradaban maju lahir dari negara yang stabil dan damai penduduknya," kata Nasaruddin. 

Ia menegaskan, toleransi dan persatuan hanya dapat terwujud jika setiap pemeluk agama mendalami ajarannya secara sungguh-sungguh. 

"Jika setiap orang memahami agamanya dengan baik, semakin sulit menemukan alasan untuk saling membedakan, apalagi memecah belah," tegasnya. 

Menurut Nasaruddin, inti dari seluruh ajaran agama adalah kebaikan, kasih sayang, dan penghormatan terhadap sesama. Pemahaman yang mendalam terhadap nilai-nilai tersebut akan memperkuat daya tahan bangsa terhadap perpecahan.

Menutup pernyataannya, ia mengajak seluruh pemeluk agama menjadikan nilai-nilai kemanusiaan sebagai inti pengamalan ajaran. 

Nasaruddin juga menekankan bahwa rumah ibadah bukan sekadar pusat ritual, melainkan juga pusat persaudaraan, solidaritas, dan kepedulian sosial.

"Rumah-rumah ibadah mestinya juga menjadi rumah kemanusiaan. Jika umat membutuhkan pertolongan, mereka tahu masjid atau rumah ibadah akan menjadi tempat yang memberi solusi dan harapan," katanya.