Menag: Program Makan Bergizi Gratis di Madrasah Siapkan Generasi Sehat Menuju Indonesia Emas 2045
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Siswa madrasah dari MTsN 6 Jakarta raih juara dalam kegiatan lomba. Menag: Program Makan Bergizi Gratis di Madrasah Siapkan Generasi Sehat Menuju Indonesia Emas 2045. Foto : Istimewa

Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menegaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diberikan kepada siswa madrasah merupakan langkah strategis dalam menyiapkan generasi sehat, cerdas, dan produktif menuju Indonesia Emas 2045.

"Hari ini, kita telah menyaksikan pendistribusian program MBG kepada siswa madrasah. Kita menyaksikan siswa madrasah semangat dan antusias menerima makanan bergizi ini," kata Nasaruddin dalam keterangannya di MTsN 6 Jakarta, Selasa (26/8/2025).

Program MBG merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto. Nasaruddin menyampaikan apresiasi atas perhatian Presiden terhadap kesehatan dan pendidikan siswa madrasah melalui kebijakan nasional tersebut.

"Kita berterima kasih kepada Pak Presiden atas perhatiannya sehingga siswa madrasah dapat merasakan program MBG," kata Nasaruddin. 

Menurutnya, Kementerian Agama berkomitmen penuh mendukung pelaksanaan MBG sebagai bagian dari program strategis nasional. Program ini diyakini berperan penting dalam upaya pencegahan stunting, pembentukan generasi berkualitas, serta mewujudkan keluarga maslahat.

"Melalui program MBG di madrasah, dengan gizi yang cukup, lahirlah generasi yang kuat. Dengan generasi yang kuat, terwujudlah Indonesia yang maju," kata Nasaruddin. 

Sebagaimana diketahui, secara nasional, program MBG menargetkan 82,9 juta penerima manfaat, mencakup murid, santri, ibu hamil, ibu menyusui, hingga balita. 

Khusus di lingkungan madrasah, jumlah penerima manfaat cukup besar. Saat ini terdapat 87.576 madrasah dengan total 10,49 juta siswa, terdiri dari 1,36 juta siswa Raudhatul Athfal (RA), 4,29 juta siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI), 3,23 juta siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan 1,60 juta siswa Madrasah Aliyah (MA).

"Kami berharap target sasaran murid madrasah dalam program ini dapat tercapai," kata Nasaruddin. 

Untuk mendukung pelaksanaan MBG, Kemenag telah menerbitkan kebijakan yang memperbolehkan penggunaan dana BOS Madrasah dan BOP RA bagi kegiatan pendukung program. 

Dukungan tersebut meliputi perbaikan sanitasi, penyediaan air bersih, alat ukur tinggi dan berat badan, hingga fasilitas pendukung lainnya.

Selain itu, Kemenag bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) serta sejumlah kementerian dan lembaga terkait untuk menyiapkan pelatih nasional yang akan memberikan edukasi gizi di madrasah.

"Kita akan lakukan secara bertahap penyediaan pelatih yang akan memberikan edukasi gizi di madrasah, sehingga murid tidak hanya menerima makanan bergizi, tetapi juga memahami kandungan gizi dalam makanan tersebut," jelas Nasaruddin.

Ia menegaskan, Kemenag akan terus melakukan koordinasi, evaluasi, dan pendampingan agar program MBG berjalan optimal serta memberi manfaat nyata bagi tumbuh kembang generasi bangsa.