Kemensos dan Komdigi Perkuat Sinergi Digitalisasi Program Sekolah Rakyat
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Momen saat Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf bersama jajarannya mengadakan pertemuan dengan Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Angga Raka Prabowo beserta jajaran, di Jakarta. Foto : Istimewa/ Kemensos

Jakarta, tvrijakartanews - Kementerian Sosial (Kemensos) dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) sepakat memperkuat kerja sama strategis dalam mendukung digitalisasi serta komunikasi publik Program Sekolah Rakyat, salah satu gagasan utama Presiden Prabowo Subianto.

Dalam pernyataannya, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menegaskan bahwa Program Sekolah Rakyat memiliki tiga kunci utama: memuliakan wong cilik, menjangkau yang belum terjangkau, dan memungkinkan yang tidak mungkin.

"Dengan Sekolah Rakyat juga mimpi-mimpi mereka terbuka Pak, yang selama ini sudah putus asa, nah mereka lalu hidup harapannya, muncul, dan melahirkan pemungkin-pemungkin baru. Dan ini kami temukan dengan tim pak, tiga kunci ini, dan ini saya laporkan Presiden," kata Gus Ipul dalam keterangannya di Jakarta yang dikutip, Kamis (28/8/2025). 

Ia menambahkan, program tersebut menjadi mandat khusus Presiden untuk Kemensos agar menjangkau kelompok masyarakat akar rumput yang selama ini nyaris tak terdengar.

"Di era Pak Prabowo ini, kami diarahkan untuk melihat yang tidak tampak itu, yang grassroot, yang tidak pernah terkenal. Bukan hanya mereka-mereka yang bersuara keras, tapi yang nyaris tidak terdengar," kata Gus Ipul. 

Sementara itu, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Angga Raka Prabowo mengapresiasi Sekolah Rakyat sebagai miniatur program pengentasan kemiskinan terpadu. 

"Nah kemudian karena saya lihat miniatur ini kan semua nih, kena ini semua. Orang tuanya diberdayakan, rumahnya diperbaiki, orangtuanya jadi anggota Kopdes, keluarga dan anaknya mendapat program cek kesehatan," kata Angga. 

Untuk memperluas dampak, Komdigi berkomitmen menyediakan dukungan digital, terutama jaringan internet di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T). 

Pihaknya akan berkoordinasi dengan penyedia jaringan. Dari lokasi-lokasi Sekolah Rakyat, nanti bisa dilihat siapa yang sudah menjangkau, dan pihaknya bakal bantu komunikasikan. 

"Nanti kita izin Pak Menteri, kita minta lokasinya (Sekolah Rakyat). Dari lokasi, nanti bisa dilihat yang sudah punya jaringan siapa-siapa aja, nanti kita bisa bantu komunikasikan," kata Angga kepada Mensos Gus Ipul. 

Selain jaringan internet, Komdigi juga akan mendukung promosi program melalui media digital dan media sosial agar lebih dikenal masyarakat luas. Angga bahkan menuturkan pengalaman pribadinya melihat langsung manfaat program ini di Bogor. 

"Kebetulan saya tingal di Bogor, 500 meter sebelah kanan rumah saya itu pemulung, Bapak Ibunya pemulung, anaknya tiga, dan dua anaknya itu sekolah di Sekolah Rakyat. Jadi kita bisa lihat, dan kita juga rasakan, nah ini kan publik harus tahu, masyarakat harus tahu," kata Angga. 

Dukungan Komdigi juga mencakup lima aspek utama, sebagaimana dijelaskan Sekretaris Jenderal Komdigi, Ismail. 

Pertama, penyediaan jaringan internet. Kedua, penguatan komunikasi publik. Ketiga, dukungan platform dan aplikasi digital melalui ekosistem startup (yang sudah ada). Keempat, pelatihan digital bagi guru Sekolah Rakyat; dan Kelima, penyediaan fasilitas data center nasional.

"Berkaitan dengan masalah data center, kalau misalnya ada kebutuhan-kebutuhan penempatan data dan sebagainya, kita punya program data center nasional," jelas Ismail.