Bank Indonesia Dorong Ekonomi Syariah sebagai Motor Penggerak KTI
EkonomiNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Ilustrasi logo Bank Indonesia. (Tangkap layar YouTube BI)

Jakarta, tvrijakatanews - Bank Indonesia (BI) menyampaikan ekonomi syariah (Eksyar) hadir untuk menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru di Kawasan Timur Indonesia (KTI).

“Eksyar bukan hanya sebagai alternatif, melainkan bagian integral dari strategi pembangunan nasional," kata Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah BI Imam Hartono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (2/9/2025).

Imam menjelaskan Ekonomi Syariah (Eksyar) hadir sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru yang membuka keberkahan, keadilan, dan kesejahteraan bagi seluruh umat.

"Di Kawasan Timur Indonesia (KTI), upaya mendorong Eksyar terus dilakukan bersinergi antara komunitas, pesantren dan UMKM," ujarnya.

Festival Ekonomi Syariah (FESyar) KTI yang berlangsung selama 4 hari pada 29 Agustus – 1 September 2025 di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) menjadi momentum sinergi seluruh elemen untuk mendukung Eksyar dalam memperkuat stabilitas dan transformasi ekonomi di wilayah KTI.

Penyelenggaraan Fesyar diharapkan dapat terus memperkuat hal tersebut. Rangkaian Fesyar KTI mencatat kontribusi nyata dengan menghasilkan transaksi penjualan produk halal dari 22 provinsi di wilayah KTI.

Bahkan, temu bisnis UMKM dengan lembaga keuangan syariah yang menyalurkan pembiayaan tercatat sebesar Rp15,8 miliar. Gelaran akbar ini juga menghasilkan implementasi 16 titik Zona Kuliner Halal Aman dan Sehat (Zona KHAS) dan fasilitasi 2.240 sertifikasi halal bagi UMKM se-KTI.

Kalbar secara spesifik memiliki potensi besar untuk pengembangan produk halal, di antaranya komoditas unggulan seperti sawit, karet, kopi, lidah buaya, dan perikanan yang dapat diolah menjadi produk halal bernilai tambah.