
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Sugiono menyampaikan duka cita yang mendalam atas tewasnya diplomat RI, Zetro Leonardo Purba di Lima, Peru. Foto Istimewa
Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Sugiono menyampaikan duka cita yang mendalam atas tewasnya diplomat RI, Zetro Leonardo Purba di Lima, Peru. Ia pun mengaku sudah berkoordinasi dengan istri beserta keluarga Zetro.
"Kami sudah melakukan pembicaraan lewat telepon, kepada istri almarhum dan juga kepada duta besar di Lima. Kami sampaikan duka yang begitu mendalam. Almarhum meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak," ujar Sugiono dalam keterangan video, Selasa, 2 September 2025.
Dalam kesempatan itu, Menlu Sugiono akan membantu pihak keluarga Zetro dengan menjamin pendidikan ketiga anaknya hingga selesai.
"Kepada keluarganya kami juga berkomitmen untuk bisa mengurus dan menyelesaikan pendidikan bagi anak-anak almarhum," kata Sugiono.
Sugiono juga menyampaikan kepada keluarga Zetro untuk tetap bersabar dan tegar dalam menghadapi musibah tersebut. Ia berharap sang istri dapat fokus mengurus keluarga.
"Ini adalah musibah yang kita alami bersama. Musibah yang tidak seorang pun menginginkannya namun tuhan berkata lain. Saya sampaikan juga agar beliau sabar dan tegar sehingga bisa tetap fokus untuk bisa mengurus anak-anaknya di tengah cobaan yang sangat berat ini," pungkasnya.
Sebagai informasi, Seorang diplomat asal Indonesia, Zetro Leonardo Purba (40) menjadi korban penembakan brutal di Peru. Peristiwa tragis itu terjadi di distrik Lince, Kota Lima pada Senin malam, 1 September 2025 waktu setempat.
Dilansir dari infobae, pihak kepolisian menyampaikan, penembakan tersebut terjadi di depan gedung apartemen tempat korban tinggal, di Jalan Cesar Vallejo.
Leonardo yang saat itu baru pulang dari kantor mengendarai sepeda, dihentikan oleh dua pria tak dikenal yang datang menggunakan sepeda motor. Tanpa banyak bicara, pelaku melepaskan tiga tembakan ke arah korban, salah satunya mengenai kepala.
Korban sempat dibawa ke Klinik Javier Prado, namun nyawanya tak tertolong akibat luka serius yang dialami. Adapun, sang istri yang menunggu di pintu masuk apartemen selamat dari serangan tersebut, meski harus menyaksikan langsung momen tragis itu. Saat ini, ia bersama dua anaknya berada di bawah perlindungan polisi.
Warga sekitar mengungkapkan bahwa Leonardo Zetro Purba baru lima bulan tinggal di Peru. Ia menetap di apartemen bersama istri dan dua anaknya yang masih kecil. Setiap hari, ia menggunakan sepeda sebagai transportasi utama dari rumah ke kantor kedutaan di kawasan San Isidro.
Kepolisian menduga pelaku telah lama mengamati rutinitas korban. Kepala polisi setempat menyebutkan, Leonardo kemungkinan telah dibuntuti sejak keluar dari Avenida Arequipa menuju kondominium. Begitu sampai di depan gedung, ia langsung dihadang dan ditembak.