
Gubernur Banten, Andra Soni Saat Melakukan Pertemuan Dengan Kepala Dinas Kesehatan Se-Banten Serta Jajaran pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Banten dan Dekan Fakultas Kedokteran Untirta Serang
Serang, tvrijakartanews - Gubernur Banten Andra Soni melakukan pertemuan dengan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) se-Provinsi Banten juga bersama Ketua dan jajaran pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Banten dan Dekan Fakultas Kedokteran Untirta Serang, Omat Rachmat, Kamis 04 September 2025.
Gubernur Banten Andra Soni mengatakan, Pemerintah Provinsi Banten komitmen melakukan pemerataan sebaran tenaga kesehatan (nakes) dan dokter di seluruh daerah di Provinsi Banten. Tujuannya, meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pelayanan kesehatan yang terjangkau, adil, dan merata kepada seluruh masyarakat Banten.
"Saat ini sebaran dokter dan nakes lebih banyak di wilayah Tangerang Raya, sementara untuk wilayah selatan dan barat masih mengalami kekurangan, terutama di wilayah yang masuk kategori 3T," katanya.
Andra Soni menjelaskan, poin utama pertemuan itu adalah semua berkomitmen untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Andra Soni mengatakan, dirinya menyikapi pertumbuhan penduduk Provinsi Banten yang cukup tinggi. Hal itu, menyebabkan meningkatnya tuntutan terhadap pelayanan masyarakat. Salah satunya pelayanan kesehatan. Hal itu juga harus dibarengi dengan ketersediaan tenaga kesehatan.
Andra mengakui, untuk jumlah dokter dan nakes-nya memang sudah cukup. Namun, ketersediaannya belum merata.
Untuk itu, Andra Soni mengaku membutuhkan banyak masukan dari berbagai sudut dalam rangka mencari solusi jangka pendek maupun jangka panjang, permasalahan pelayanan kesehatan. Antara lain dari pemerintah daerah, para dokter, IDI, perguruan tinggi, hingga pengelola rumah sakit swasta.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti mengatakan, pertemuan itu merupakan awal untuk menyerap seluruh aspirasi dan persoalan yang dihadapi oleh masing-masing daerah. Sehingga Pemprov Banten mempunyai gambaran langkah strategis apa yang harus dilakukan.
"Kita akan melakukan upaya jangka pendek dan jangka panjang," katanya.
Untuk jangka pendek, lanjut Ati, ada dua alternatif yang akan dilakukan, pertama mengembangkan nakes khusus untuk pemenuhan sembilan kebutuhan di Puskesmas di Provinsi Banten wilayah Barat dan Selatan.
"Kita juga akan menjajaki outsourcing terhadap tenaga kesehatan khususnya dokter, sehingga kita tidak perlu lagi melakukan perekrutan. Tapi nanti kita akan melakukan pertemuan lagi," ujarnya.
Kemudian untuk jangka panjang, lanjut Ati, Gubernur Banten Andra Soni menginginkan adanya beasiswa kepada nakes secara berjenjang. Nakes yang ada bisa disekolahkan untuk menjadi dokter umum. Lalu dokter umum disekolahkan untuk menjadi dokter spesialis dan dokter spesialis menjadi dokter sub spesialis.
"Untuk melaksanakan program jangka panjang tersebut, menurut Ati, perlu dukungan perguruan tinggi yang menyelenggarakan Program Studi Pendidikan Dokter di Provinsi Banten, yaitu Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Universitas Muhammadiyah Hamka (Uhamka), Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), dan Universitas Pelita Harapan (UPH). "Mereka juga harus mendukung terhadap rencana program Bapak Gubernur ini," pungkasnya.