
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dalam kegiatan Konsolidasi Penyelenggaraan Sekolah Rakyat, di Aula BPSDM Provinsi Jawa Timur, Malang, pada Senin (8/9). Foto : Istimewa/ Kemensos
Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menegaskan tiga mandat prioritas dari Presiden Prabowo Subianto dalam upaya percepatan pengentasan kemiskinan di Indonesia.
Tiga mandat tersebut mencakup pemutakhiran Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), penguatan Sekolah Rakyat, serta penyaluran bantuan sosial (bansos) yang tepat sasaran.
Hal itu disampaikan Gus Ipul dalam kegiatan Konsolidasi Penyelenggaraan Sekolah Rakyat, di Aula BPSDM Provinsi Jawa Timur, Malang, pada Senin (8/9), yang dihadiri para bupati, wali kota, kepala dinas sosial, koordinator pendamping PKH, dan penyelenggara Sekolah Rakyat se-Jawa Timur.
"Lebih dari 52 persen penduduk miskin Indonesia berada di Pulau Jawa, dan Jawa Timur memikul tanggung jawab besar. Dengan data yang solid dan intervensi yang tepat, saya yakin penurunan kemiskinan bisa lebih tajam," kata Gus Ipul, sebagaimana dalam keterangan yang diketahui wartawan di Jakarta, Selasa (9/9/2025).
Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN)
Gus Ipul menegaskan, Presiden sejak awal meminta penyusunan data tunggal sebagai acuan seluruh program bantuan sosial. Karena itu, DTSEN kini menjadi pedoman resmi pemerintah. Badan Pusat Statistik (BPS) mengelola data, sementara Kementerian Sosial bersama pemerintah daerah bertugas melakukan pemutakhiran di lapangan, sehingga akurasi data terjaga.
"Kita harus meninggalkan ego sektoral. Tidak boleh lagi ada bansos yang disalurkan tanpa berpedoman pada DTSEN. Data ini dinamis, setiap hari ada lahir, meninggal, pindah, atau berubah status ekonomi. Karena itu harus terus diperbarui," tegasnya.
Ia menambahkan, lambatnya penurunan angka kemiskinan dalam 10 tahun terakhir (2014-2024), hanya sekitar 2 persen, salah satunya akibat data yang tidak sinkron. Di Jawa Timur, misalnya, masih terdapat lebih dari 3 juta penduduk miskin, terutama di Malang, Sumenep, dan Jember. Maka dari itu, diperlukan perhatian khusus untuk menyelesaikan masalah ini.
Sekolah Rakyat, Instrumen Pemutus Kemiskinan
Mandat kedua terkait Sekolah Rakyat yang diatur dalam Inpres Nomor 8 Tahun 2025. Program ini ditempatkan sebagai instrumen strategis memutus mata rantai kemiskinan dengan dukungan program Makan Bergizi Gratis (MBG), Cek Kesehatan Gratis (CKG), Program 3 Juta Rumah, dan Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes Merah Putih).
"Sekolah Rakyat bukan berdiri sendiri, tetapi bagian dari strategi besar pengentasan kemiskinan. Ada tiga kunci memahami sekolah rakyat: memuliakan wong cilik, menjangkau yang belum terjangkau, dan memungkinkan yang tidak mungkin," jelas Gus Ipul.
Jawa Timur tercatat sebagai provinsi dengan titik Sekolah Rakyat terbanyak, yakni 26 lokasi, menegaskan peran strategisnya dalam mendukung target nasional penghapusan kemiskinan ekstrem.
Bansos Tepat Sasaran
Mandat ketiga menyangkut penyaluran bansos. Tahun 2025, pemerintah menyiapkan alokasi lebih dari Rp500 triliun untuk subsidi dan bantuan sosial. Namun, Gus Ipul mengakui sebagian distribusi masih belum tepat sasaran.
Karena itu, diperlukan perbaikan sekaligus komitmen bersama untuk memastikan bantuan benar-benar tepat sasaran. Dalam hal ini, peran sentral serta sinergi antara kepala daerah, dinas sosial, dan pilar-pilar sosial menjadi sangat penting.
"Dinsos menggerakkan, pilar sosial menggelorakan, dan bersama kita kobarkan semangat baru untuk Indonesia," kata Gus Ipul.
Selain tepat sasaran, Presiden Prabowo juga menekankan paradigma baru: Bansos Sementara, Berdaya Selamanya. Artinya, bantuan hanya diberikan bagi yang benar-benar membutuhkan, kemudian diarahkan menuju kemandirian melalui Program Pemberdayaan Sosial Ekonomi (PPSE).
"Bansos PKH, sembako, dan PBI-JK hanya untuk yang paling membutuhkan. Selanjutnya mereka harus menuju kemandirian melalui graduasi lewat Program Pemberdayaan Sosial Ekonomi (PPSE)," kata Gus Ipul.
"Kami sudah mencoret lebih dari dua juta penerima yang tidak layak, termasuk ribuan orang yang menggunakan bansos untuk judi online," ungkapnya.
Mengakhiri pernyataannya, Gus Ipul mengajak seluruh pemangku kepentingan menyatukan visi untuk menyukseskan target Indonesia Emas 2045.
"Sekolah Rakyat adalah jalan untuk mencetak generasi tangguh. DTSEN menjadi landasan intervensi berbasis data yang akurat dan bansos tepat sasaran akan memastikan bantuan negara benar-benar sampai kepada yang membutuhkan. Tiga mandat Presiden ini harus kita laksanakan bersama," tegasnya.

