Menag Ajak Penyuluh Lintas Agama Jadi Duta Perdamaian dan Motor Kerukunan Bangsa
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar (tengah berjas) dalam acara Perkemahan Penyuluh Lintas Agama di Wira Garden, Betung Utara, Bandar Lampung, pada Jumat (12/9). Foto : Istimewa/ Kemenag

Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengajak para penyuluh (orang yang memberikan bimbingan kepada umat) lintas agama untuk menjadi duta perdamaian sekaligus motor penggerak kerukunan bangsa. 

Nasaruddin menegaskan, tugas penyuluh tidak hanya membimbing umat dalam lingkup agamanya masing-masing, tetapi juga merajut persaudaraan lintas iman.

"Saya ingin penyuluh agama di seluruh Indonesia menjadi duta perdamaian. Kalau penyuluh bisa rukun, masyarakat pasti akan rukun," kata Nasaruddin dalam keterangannya yang dikutip, Sabtu (13/9/2025). 

Pesan tersebut disampaikannya saat menghadiri acara Perkemahan Penyuluh Lintas Agama di Wira Garden, Betung Utara, Bandar Lampung, pada Jumat (12/9).

Dalam arahannya, Nasaruddin menekankan pentingnya menjaga trilogi kerukunan, yakni kerukunan internal umat beragama, kerukunan antarumat beragama, serta kerukunan antara umat beragama dengan pemerintah. 

Menurutnya, jika ketiga pilar tersebut berjalan baik, kehidupan berbangsa akan lebih tenteram, aman, dan produktif.

Lebih jauh, Nasaruddin menambahkan bahwa kerukunan tidak hanya sebatas hubungan antarumat beragama, melainkan juga mencakup kerukunan antarsesama manusia, kerukunan dengan lingkungan, dan kerukunan dengan Tuhan. 

"Jika ketiga dimensi kerukunan ini terjaga, Indonesia akan menjadi bangsa yang beradab dan bermartabat," katanya. 

Nasaruddin juga menitipkan pesan khusus kepada seluruh aparatur Kementerian Agama (Kemenag) agar senantiasa menjaga integritas. Ia mengingatkan agar ASN Kemenag tidak mencoreng nama baik bangsa dan negara, melainkan tampil sebagai teladan dalam menjaga persatuan.

Selain memberikan sambutan, Nasaruddin turut melakukan penanaman pohon dan pelepasan ikan di sungai sebagai simbol komitmen menjaga kelestarian lingkungan. Ia menegaskan, kerukunan juga harus diwujudkan dalam relasi harmonis dengan alam.

Menurutnya, menanam pohon dan melepas ikan bukan hanya seremoni, tetapi pesan nyata bahwa manusia harus bersahabat dengan lingkungan.

"Dari alam kita hidup, maka alam pun harus kita rawat," katanya. 

Nasaruddin kembali menegaskan bahwa kerukunan merupakan pondasi utama kehidupan berbangsa dan bernegara.