
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae dalam Konferensi Hasil Rapat Dewan Komisioner OJK. (Tangkap layar akun resmi Youtube OJK)
Jakarta, tvrijakarta - Pertumbuhan kredit pada tahun 2024 diproyeksikan akan melanjutkan tren positif dengan ditopang permintaan konsumen yang kuat. Hal ini dilihat dari rencana bisnis bank di tahun 2024 hingga 2026.
"Kita melihat rencana bisnis bank (RBB) di tahun 2024-2026, kredit itu masih diperkirakan melanjutkan tren yang positif. Kalau kita baca dari RBB itu mungkin di tahun 2024 ini kita juga akan tetap prediksi kredit kita pada angka double digit," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae dalam Konferensi Hasil Rapat Dewan Komisioner OJK, Selasa (9/1/2024).
Dian mengatakan proyeksi pertumbuhan kredit 2024 tersebut sejalan dengan kondisi makro ekonomi Indonesia yang juga tetap tumbuh stabil di kisaran lima persen, dan didukung dengan aktivitas penyelenggaraan pemilihan umum pada 2024.
"Kami juga akan mempertimbangkan faktor-faktor lain proyeksi perkembangan kondisi makro ekonomi secara global dan domestik," ucapnya.
Menurutnya, sementara kondisi makro domestik yang diperkirakan masih terjaga baik di tahun 2024, serta kredit dan dana pihak ketiga (DPK) yang juga diproyeksikan tetap tumbuh dengan sehat.
"Maka Loan to deposit ratio (LDR) diperkirakan berada pada rentang 84-86 persen," tutunya.
Lebih lanjut, Dian menuturkan, risiko kredit juga diperkirakan relatif terjaga dengan non-performing loan (NPL) gross sekitar 2-2,5 persen. Tingkat profitabilitas perbankan diproyeksikan melanjutkan pertumbuhan positif.
"Untuk laba bersih dapat meningkat sekitar 9-10 persen secara year on year, dan capaian Net Interest Margin (NIM) perbankan diperkirakan berada di rentang 4-5 persen," jelasnya.
Berdasarkan Rencana Bisnis Bank 2024-2026, sektor-sektor yang diperkirakan akan mendorong pertumbuhan kredit tersebut, antara lain sektor rumah tangga, sektor perdagangan, dan sektor industri pengolahan.
OJK menerima Rencana Bisnis Bank Umum 2024-2026 yang berisi antara lain mengenai proyeksi pertumbuhan kredit, DPK, rencana penerbitan produk dan aktivitas baru perbankan, rencana pengembangan infrastruktur teknologi informasi untuk meningkatkan layanan digital perbankan, rencana pengembangan organisasi dan sumber daya manusia, serta rencana perubahan jaringan kantor.
Selanjutnya, OJK akan mengadakan prudential meeting dengan masing-masing bank untuk membahas RBB tersebut dalam rangka memastikan agar kontribusi perbankan bagi perekonomian nasional semakin meningkat serta mengedepankan keseimbangan antara optimalisasi potensi pertumbuhan ekonomi dengan upaya menjaga profil risiko bank sehingga stabilitas sistem keuangan dapat tetap terjaga.

