
Capres nomor urut 1, Anies Baswedan. Foto: tvrijakartanews.com/ Budi Priya
Jakarta, tvrijakartanews - Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik, Sosial Ekonomi, dan Hubungan Antar Lembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyebut Anies Baswedan telah mengarang cerita soal anggaran Kemhan sebesar Rp700 triliun yang hanya digunakan untuk membeli alutsista bekas. Cerita tersebut sebelumnya Anies sampaikan dalam debat pilpres ketiga yang digelar hari Minggu, 7 Januari 2024.
Dahnil menilai statement yang disampaikan Anies tidak berdasar, karena anggaran sepanjang 2020 hingga 2024 justru lebih banyak digunakan untuk kesejahteraan prajurit.
"Statement Anies tersebut kebohongan yang sangat bengis dan jahat. Sengaja mau menebar hoaks hanya untuk sekedar menjatuhkan Pak Prabowo," kata Dahnil, Rabu, 10 Januari 2024.
Mantan Ketua Pemuda Muhammadiyah itu menjelaskan dari total Rp 131 triliun anggaran Kemhan di tahun 2023, hanya Rp30 triliun yang digunakan untuk belanja alutsista. Sisanya digunakan untuk kesejahteraan prajurit, rumah sakit tentara, bahkan untuk pendidikan.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, dari total Rp 680-an triliun anggaran Kemhan selama Prabowo menjabat, semua difokuskan untuk belanja prajurit, rumah, kesejahteraan, pemeliharaan alutsista dan lainnya. Sedangkan penggunaan rata-rata untuk belanja alutsista hanya sekitar 15 sampai 17 persen, atau sebesar kurang lebih Rp102 triliun sepanjang 2020 sampai dengan 2024.
"Tidak ada anggaran Kemhan sebesar Rp 700 triliun hanya untuk alutsista bekas. Itu 'omon-omon' alias omong-omong bohong Anies," tegas Dahnil.
Dahnil menyebut Anies sengaja berbohong hanya untuk menjatuhkan Prabowo Subianto. Ia juga menyayangkan karena kebohongan Anies tersebut telah menyebar ke seluruh Indonesia.
"Dia lakukan kebohongan itu dengan sengaja dan jahat, dan sebagian masyarakat sudah ada yang percaya dengan kebohongan dia," tutup Dahnil.
Sebelumnya, pada Debat Capres Ketiga, Anies menyebut anggaran Kemhan sekitar Rp700 triliun digunakan untuk membeli alat alutsista bekas. Anies menilai anggaran tersebut seharusnya dapat dimaksimalkan untuk menjaga keamanan negeri.
"Dan Rp700 triliun anggaran Kementerian Pertahanan tidak bisa mempertahankan itu, justru digunakan untuk membeli alat-alat alutsista yang bekas," ujar Anies.