
Gunungapi Lewotobi Laki-Laki terus menunjukkan aktivitas vulkanik yang signifikan sejak sepekan terakhir. (Humas BNPB)
Jakarta, tvrijakartanews - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur meminta kepada masyarakat untuk tenang dan tidak terpancing dengan informasi yang beredar dari sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Imbauan ini menyusul diumumkan dinaikkan status Gunungapi Lewotobi menjadi Level IV (Awas).
"Terkait penanganan di lapangan, sebelum meningkat ke level III dan sekarang menjadi level IV, BPBD dan Puskesmas Boru sudah melakukan pembagian masker sekaligus menghimbau warga lewat grup WA yang beranggotakan Para Camat dan Kades/ Lurah agar tetap waspada,” jelas Plt. Sekretaris BPBD Kabupaten Flores Timur, Yohanes Bergman, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (10/1/2024).
Yohanes mengatakan masyarakat juga diminta untuk terus memperbarui perkembangan erupsi Gunungapi Lewotobi Laki-Laki dan mengikuti seluruh arahan dari pemerintah.
Menurutnya, pada Rabu dini hari pukul 01.30 WIB sempat terjadi kepanikan warga atas peningkatan aktivitas vulkanik yang menyusul ditetapkannya status gunungapi tersebut. Tim SAR gabungan kemudian berpatroli untuk menenangkan warga dan memberikan informasi secara detil perkembangan gunungapi setinggi 1.737 mdpl itu.
“Untuk menghindari informasi hoaks, kesatuan TNI-POLRI bersama TIM SAR GABUNGAN senantiasa melaksakan patroli dan mengedukasi masyarakat agar selalu mengikuti arahan pemerintah,” jelas Yohanes.
Warga Dievakuasi
Sebagai bentuk antisipasi dari dampak masif dari erupsi Gunungapi Lewotobi Laki-Laki, BPBD Kabupaten Flores Timur bersama tim gabungan membantu proses evakuasi warga yang tinggal di Desa Nawakote, Desa Tatanlo dan Desa Hokengjaya Kecamatan Wulanggitang ke Desa Bori yang jaraknya kurang lebih 5-8 km dari lokasi.
Adapun hingga Selasa (9/1), total warga yang mengungsi ada sebanyak 5.057 jiwa dan tersebar di beberapa titik yang meliputi 2.559 jiwa di lokasi tenda pengungsian yang tersebar di 6 titik, kemudian 2.401 jiwa di rumah kerabat yang tersebar di 23 titik desa, selanjutnya 374 jiwa di gedung sekolah di 5 kecamatan dan 94 jiwa di fasilitas umum yang ada di 2 titik.
Terkait penambahan penungsian, Yohanes mengatakan pihaknya akan melakukan rapat koordinasi lanjutan. Terkait jumlah terkini dari keseluruhan warga yang mengungsi, pria yang kerap disapa Yoris itu menuturkan bahwa hingga pagi ini masih dalam proses kaji cepat lanjutan. Perkembangan jumlah pengungsi akan diperbarui dalam waktu sesegera mungkin.
“Penambahan posko pengungsi sedang dirapatkan di posko utama dipimpin oleh Sekda Kabupaten Flores Timur,” pungkasnya.

