
Ketua MPR RI, Ahmad Muzani saat memberikan kuliah umum di Universitas Syiah Kuala, Aceh, Rabu (15/10/2025). Foto : Istimewa/ MPR RI
Jakarta, tvrijakartanews - Ketua MPR RI, Ahmad Muzani menyatakan kebanggaannya atas peran Presiden RI Prabowo Subianto dalam upaya perdamaian antara Israel dan Palestina yang dibahas dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian di Mesir.
Hal itu disampaikan Muzani saat memberikan kuliah umum di Universitas Syiah Kuala, Aceh, Rabu (15/10/2025). Ia menegaskan, Indonesia tetap konsisten dalam komitmennya mendukung kemerdekaan Palestina dan mendorong terwujudnya perdamaian dunia.
"Yang kita ikut bergembira, bangga dan senang dalam proses perdamaian itu pemimpin Indonesia Presiden Prabowo terlibat di dalam proses bersejarah ini," katanya.
"Presiden Prabowo mendapat pujian berkali kali dari Presiden Amerika Trump," tambah Muzani, dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan di Jakarta.
Menurut Muzani, sejak dilantik pada 20 Oktober 2024, Presiden Prabowo telah menunjukkan komitmen kuat dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Sikap tersebut juga ditegaskan dalam berbagai forum internasional, termasuk Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Bahwa Presiden Prabowo membela Palestina di berbagai pidatonya itu karena bagian dari kewajiban kita sebagai sesama bangsa Muslim untuk membantu meringankan beban Gaza," katanya.
Muzani menambahkan, Presiden Prabowo secara tegas menegaskan bahwa Indonesia tidak akan mengakui Israel sebelum Palestina merdeka sepenuhnya.
"Ini adalah sikap tegas Presiden Prabowo yang disampaikan di banyak kesempatan," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Muzani juga menyinggung pentingnya persatuan dan stabilitas politik sebagai syarat utama bagi kemajuan bangsa. Ia menilai, banyak negara di kawasan Timur Tengah mengalami keterpurukan akibat konflik dan perpecahan internal.
"Kita lihat juga di banyak negara Timur Tengah yang berkonflik itu terjadi karena tidak adanya persatuan sehingga akibat perang itu, mereka tidak bisa melaksanakan pembangunan," katanya.
Muzani pun mengajak mahasiswa dan masyarakat Aceh untuk menjaga keharmonisan dan persatuan nasional. Menurutnya, Aceh memiliki kontribusi besar bagi bangsa Indonesia dan harus terus berperan dalam pembangunan nasional.
"Tidak ada pembangunan tanpa persatuan. Kontribusi Aceh terhadap bangsa Indonesia tidaklah kecil. Marilah kita terus berbuat baik untuk rakyat, bangsa, dan negara," katanya.
"Adik-adik teruslah belajar dan membaca karena dengan membaca kita bisa memahami banyak literasi yang menambah wawasan kita sehingga para mahasiswa dan mahasiswi Syiah Kuala bisa berinovasi berkreasi dalam rangka membangun negeri," sambung Muzani.