Presiden Prabowo Tegaskan Pentingnya Kemandirian dan Keberanian Ekonomi Nasional di Forum Forbes
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa kemandirian dan keberanian merupakan kunci dalam memperkuat fondasi ekonomi Indonesia di tengah persaingan global. Hal ini disampaikan Kepala Negara saat menjadi pembicara dalam sesi dialog “A Meeting of Minds” pada ajang Forbes Global CEO Conference 2025 di Hotel The St. Regis, Jakarta. Foto Sekretariat Presiden

Jakarta, tvrijakartanews – Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa kemandirian dan keberanian merupakan kunci dalam memperkuat fondasi ekonomi Indonesia di tengah persaingan global. Hal ini disampaikan Kepala Negara saat menjadi pembicara dalam sesi dialog “A Meeting of Minds” pada ajang Forbes Global CEO Conference 2025 di Hotel The St. Regis, Jakarta.

Dalam paparannya, Presiden Prabowo menekankan bahwa pemerintah terus berupaya memberdayakan masyarakat, memperluas kesempatan kerja, serta memperkuat daya saing nasional.

“Pemerintah berkomitmen untuk memberdayakan rakyat kecil dan memperluas lapangan kerja agar fondasi ekonomi kita semakin kokoh,” ujar Presiden Prabowo dikutip Kamis (16/10/2025).

Salah satu langkah konkret, kata Presiden, adalah pemberian pengampunan terhadap utang-utang lama para petani dan pelaku usaha kecil yang sudah tidak realistis untuk ditagih. “Saya memanggil beberapa bankir, kami berdiskusi. Dan pada dasarnya saya memahami bahwa di bank, setelah 25 tahun, sebagian besar utang itu sudah dihapuskan dalam pembukuan bank,” ungkapnya.

Presiden juga memberikan apresiasi terhadap kinerja tim ekonomi pemerintah yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, terutama dalam menyelesaikan perjanjian perdagangan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Indonesia dan Uni Eropa. Menurutnya, kesepakatan ini merupakan langkah penting dalam memperluas akses pasar Indonesia di tengah ketatnya kompetisi global.

“Saya juga menyaksikan penandatanganan CEPA dengan Kanada, dan saya pikir kita semakin berupaya menjalin kesepakatan serupa dengan banyak pasar lain, termasuk Amerika Latin, RCEP, dan CPTPP,” ujar Presiden.

Selain memperluas kerja sama internasional, Presiden Prabowo menekankan pentingnya memperkuat pasar domestik sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi. Ia mencontohkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah menciptakan efek berganda terhadap lapangan kerja dan perekonomian nasional.

“Dengan program makan gratis ini saja, kami sudah menciptakan langsung 1,5 juta lapangan kerja. Ada 30.000 dapur, masing-masing mempekerjakan 50 orang, dengan dua atau tiga shift. Itu setara dengan pertumbuhan ekonomi 3%, dan belum termasuk 81.000 koperasi yang ikut bergerak,” papar Presiden.

Lebih lanjut, Presiden menjelaskan bahwa kebijakan tersebut turut mendorong tumbuhnya wirausaha lokal serta peningkatan konsumsi masyarakat. Dalam kesempatan yang sama, ia juga menegaskan komitmennya untuk menata ulang badan usaha milik negara (BUMN) agar lebih efisien dan berdaya saing global.

“ Saya telah memberikan arahan kepada Ketua Danantara untuk merasionalisasi semuanya, mengurangi jumlah BUMN dari sekitar 1.000 menjadi lebih rasional—sekitar 200 atau 240—dan menjalankannya dengan standar internasional. Tingkat pengembalian yang hanya 1–2 persen harus bisa meningkat,” tegas Presiden Prabowo.

Menutup sesi dialog tersebut, Presiden Prabowo mengingatkan pentingnya pemahaman yang kuat terhadap prinsip-prinsip ekonomi, terutama bagi generasi muda. “Jika Anda tidak memahami ekonomi, Anda bisa mudah dipermainkan oleh para ekonom. Jangan takut pada apa yang disebut para ahli. Saya berbicara kepada generasi muda saya,” pungkas Kepala Negara.