
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid (tengah) bersama Plt. Direktur Utama PT Pos Indonesia, Haris (kiri) di Kantor Layanan Pos Universal (LPU) Blahkiuh, Kabupaten Badung, Bali. Foto : Istimewa/ Kemkomdigi
Jakarta, tvrijakartanews - Jutaan keluarga penerima manfaat kini tidak perlu lagi antre berjam-jam di kantor pos untuk menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Kesejahteraan Rakyat (Kesra). Berkat penerapan sistem digital oleh pemerintah, proses pencairan bantuan kini berlangsung lebih cepat, aman, dan manusiawi.
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid, mengatakan digitalisasi sistem penyaluran BLT merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat, sekaligus memastikan bantuan tepat sasaran hingga ke wilayah terpencil.
"Sekarang penerima bansos tidak harus antre mengular karena sudah menggunakan sistem undangan, dan pelayanannya pun cepat," kata Meutya, seperti dalam keterangan resminya yang diterima wartawan di Jakarta, Senin (3/11/2025).
Ia menegaskan, pemerintah menjamin seluruh keluarga penerima manfaat tetap mendapatkan haknya, termasuk bagi yang tidak dapat hadir langsung di lokasi penyaluran.
"Tidak boleh ada satu pun yang tidak sampai kepada keluarga penerima manfaat. Termasuk kalau orangnya tidak dapat hadir karena satu dan lain hal, bantuan akan diantar sampai ke rumahnya langsung," tegasnya.
Dari total 35 juta keluarga penerima manfaat, sekitar 17 hingga 18 juta keluarga menerima BLT melalui jaringan PT Pos Indonesia. Menurut Meutya, skala besar tersebut menuntut Pos Indonesia terus memperkuat digitalisasi layanan agar proses distribusi berjalan efisien dan tanpa hambatan.
"Dengan skala sebesar 35 juta penerima, layanan pos harus terus memperkuat sistem digital agar distribusi bantuan berlangsung efisien dan tanpa hambatan," jelasnya.
Selain efisien, Meutya juga menekankan pentingnya pelayanan yang berempati kepada masyarakat.
"Kita harus terus menyapa dengan penuh empati, melayani dengan hati," pesannya.
Sementara itu, Plt. Direktur Utama PT Pos Indonesia, Haris menjelaskan bahwa PT Pos Indonesia kini telah bertransformasi menjadi perusahaan logistik modern dan penyedia layanan keuangan yang memanfaatkan teknologi digital dalam berbagai proses, termasuk penyaluran bansos.
Menurut Haris, sistem digital yang diterapkan memungkinkan penerima bantuan untuk datang ke kantor pos dengan membawa surat undangan berisi barcode dan identitas diri. Petugas akan memindai data penerima melalui aplikasi khusus sebelum mencairkan BLT di tempat.
"Nanti petugas kami akan mengecek melalui aplikasi, jika sesuai, BLT akan langsung dibayarkan," kata Haris.
Dengan inovasi ini, diharapkan proses penyaluran BLT Kesra berjalan lebih tertib, cepat, dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali.

