Peringatan HGN 2025, AirNav Indonesia Beri Penghargaan Kepada Guru di Daerah 3T
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Dokumentasi Istimewa/ Airnav Indonesia menyerahkan bantuan alat pembelajaran kepada 13 guru dari daerah 3T

Tangerang, tvrijakartanews - AirNav Indonesia memberikan penghargaan kepada 13 guru di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) Indonesia. Penghargaan ini diberikan atas dedikasinya dalam mendidik anak bangsa selama bertahun-tahun, diantaranya bahkan sudah mengabdi selama 25 tahun di wilayah Maluku Utara.

Direktur Teknik AirNav Indonesia Zainal Arifin Haraha mengatakan bahwa para guru ini dikenal memiliki komitmen luar biasa dalam menjaga keberlangsungan pendidikan di daerah yang menghadapi tantangan geografis, keterbatasan fasilitas, dan minimnya akses teknologi. Tak hanya diberikan penghargaan, para guru juga diberi bantuan alat mengajar seperti proyektor dan laptop. Menariknya, para guru ini juga diajak berkeliling Jakarta selama beberapa hari dan diajak ke berbagai tempat ikonik di Jakarta.

"Semuanya ini statusnya guru honorer, sengaja kami fasilitasi ke Jakarta diajak jalan-jalan keliling kota, dan kebetulan mereka baru pertama kali juga naik pesawat. Ini adalah upaya kami untuk menyampaikan rasa terima kasih atas jasa para guru terutama yang bertugas di daerah 3T," ujarnya, pada Selasa (25/11/2025).

Menurutnya, guru merupakan pilar utama dalam membangun peradaban. Melalui peran guru, karakter generasi masa depan dibentuk, ilmu ditransmisikan, dan nilai-nilai kebajikan diwariskan. Dedikasi para guru, khususnya di wilayah 3T, menjadi inspirasi bagi manajemen untuk terus memperluas kontribusi sosial.

“Di daerah yang aksesnya terbatas, para guru memilih tetap hadir dan mengabdi. Dari ruang kelas yang sederhana itu, lahir generasi-generasi masa depan bangsa. Komitmen inilah yang perlu kita dukung bersama,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu guru yang diundang adalah Abdul Rahman yang sudah 25 tahun mengajar di Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku. Dia mengungkapkan bahwa mengajar adalah panggilan hati meskipun di tengah keterbatasan yang ada. Masih banyaknya anak yang ingin belajar membuatnya ikut semangat belajar. Meski demikian, dia juga berharap adanya perubahan nasib bagi para guru terutama di daerah 3T.

"Tantangan kami banyak, seperti transportasi sulit. Tapi mengajar itu panggilan hati, kami berharap para guru bisa diangkat PPPK atau PNS itu saja, sekolah dibangun, sehingga anak-anak makin semangat belajar," ujarnya.