Kisah Guru di Pandeglang, Rela Berjuang demi Berikan Ilmu kepada Murid-muridnya
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Armani, saat Menyambut Murid di Sekolah Dasar Negeri sorongan 2 kelas jauh, (Sumber : TB Agus Jamaludin)

Pandeglang,tvrijakartanews— Di tengah segala keterbatasan fasilitas pendidikan di daerah pedesaan, sosok seorang guru bernama Armani menjadi inspirasi bagi masyarakat Kampung Batu Payung, Desa Sorongan, Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Dengan semangat yang tak pernah padam, sudah 17 tahun Armani tetap setia mengajar anak-anak di Sekolah Dasar Negeri sorongan 2 kelas jauh tempatnya mengabdi, meski harus melewati perjalanan panjang dan tantangan yang tidak sedikit.

Setiap pagi, Armani memulai perjalanannya dengan sepeda motor sejauh 17 Kilometer elewati jalan berbatu dan licin. Pada musim hujan, rute itu sering kali berubah menjadi kubangan lumpur. Bahkan Armani harus melewati dua sungai, dimana yang satu sungai tidak memiliki jembatan dan satu memiliki jembatan yang terbuat dari bambu hasil swadaya masyarakat.

“ Saya sebagai pendidik di sini bertahan sampai saat ini, dari tahun 2008. Karena saya melihat semangat anak-anak yang terus ingin belajar dan juga dukungan orang tua,” kata Armani, Selasa (25/11/2025).

Sekolah tempat Armani mengajar hanya memiliki satu ruang kelas, dengan fasilitas yang jauh dari kata memadai. Beberapa meja sudah rapuh, papan tulis sering kali retak, dan buku pelajaran terbatas. Kendati demikian, antusiasme murid-muridnya tidak pernah surut. Mereka selalu menyambu Armani dengan senyuman dan semangat belajar.

" Saat ini siswa ada sekitar 23 orang, dan hampir 99 persen hadir setiap harinya untuk mengikuti pembelajaran. Bahkan terkadang mereka sudah menyiapkan minuman atau kopi dan makanannya secara sukarela, karena mungkin mereka tahu kalau saya sudah berjalan jauh, " jelasnya.

Di momentum Hari Guru Nasional ini, Armani mengajak seluruh guru untuk tetap semangat mengajar demi mencerdaskan anak bangsa.

"Sekalipin mungkin diluar sana banyak ratusan atau bahkan ribuan guru yang mengajar seperti saya, namun jangan pernah patah semangat dan terus berbakti untuk negeri ini, " harapnya.

Salah seorang siswa, muhamad fahmi mengatakan dirinya tetap semangat untuk belajar meski kondisi bangunan sekolah memperihatinkan. Di hari guru ini, dirinya mendoakan kepada sang guru agar tetap semangat.

"Buat pak guru, agar selalu sehat, selalu kuat, dan tetap semangat ngajarnya, " singkatnya.

Dedikasi Armani menjadi bukti bahwa pendidikan berkualitas tidak hanya bergantung pada gedung megah atau fasilitas modern, tetapi juga pada hati dan komitmen seorang guru yang percaya bahwa setiap anak berhak mendapatkan kesempatan untuk belajar dan bermimpi.