
Masyarakat menerima Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) melalui kantor PT Pos Indonesia di Jakarta, pada Rabu (26/11). Foto : Achmad Basofi
Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul melaporkan progres penyaluran Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) tahun 2025. Hingga akhir November, bantuan telah disalurkan kepada 28.101.261 keluarga penerima manfaat (KPM).
"Penyaluran BLTS Kesra yang datanya sudah tuntas itu 28 juta lebih. Insyaallah akhir minggu atau minggu depan semuanya bisa tersalur," kata Gus Ipul. Dilansir dari keterangan resminya di Jakarta yang ditulis, Kamis (27/11/2025).
Diketahui, penyaluran dilakukan melalui Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan PT Pos Indonesia. Himbara telah menyalurkan bantuan kepada 15.816.039 KPM, sementara PT Pos Indonesia menyalurkan kepada 12.285.222 KPM.
Gus Ipul menyebut sekitar 6–7 juta KPM masih dalam proses verifikasi lanjutan. Verifikasi dilakukan bersama pemerintah daerah, pendamping Kemensos, Dinas Sosial, serta pemerintah desa dan kelurahan untuk memastikan kecocokan data dengan hasil pemutakhiran Badan Pusat Statistik (BPS).
"Data yang 6–7 juta itu masih sedang kita verifikasi bersama dengan daerah. Setelah itu akan kita kembalikan ke BPS untuk dijadikan pedoman penyaluran tahap akhir tahun 2025," jelasnya.
Proses verifikasi mencakup pengecekan kelayakan KPM, penghapusan data tidak layak, serta penetapan KPM pengganti. Dari hasil sementara, KPM pada desil 1–4 masih memenuhi kriteria, sementara desil 5–10 dinyatakan tidak layak menerima bantuan.
"Setiap penyaluran kita jadikan kesempatan untuk verifikasi lapangan. Kalau ini kita lakukan terus, insyaallah data semakin akurat dan bantuan makin tepat sasaran," kata Gus Ipul.
Saluran Pengaduan Diperluas
Sesuai arahan Presiden Prabowo, Kemensos membuka lebih banyak saluran partisipasi publik agar masyarakat dapat memberikan koreksi atau masukan terkait data bansos. Saluran tersebut meliputi:
- Aplikasi SIKS-NG (melalui operator desa/Dinsos/pendamping)
- Ground check bersama pendamping dan relawan daerah
- Aplikasi Cek Bansos (fitur Usul/Sanggah)
- Call Center Kemensos 171 (24 jam)
- Layanan WhatsApp (sedang dikembangkan)
"Kami sangat terbuka. Kalau ada yang dirasa kurang pas, masyarakat bisa mengoreksi melalui saluran yang sudah ada," katanya.
Masyarakat Mulai Mengundurkan Diri dari Bansos
Kemensos juga mencatat meningkatnya kesadaran masyarakat yang secara sukarela mengundurkan diri dari daftar penerima bansos karena merasa sudah mampu. Fenomena ini terlihat dari laporan di aplikasi Cek Bansos serta hasil verifikasi lapangan.
"Sekarang ini sudah banyak masyarakat yang mulai menolak bansos. Mereka merasa sudah cukup, dan kami harapkan ini dialokasikan kepada saudara lain yang lebih membutuhkan," kata Gus Ipul.
Terkait maraknya penempelan stiker penerima bansos di sejumlah daerah, Gus Ipul menegaskan bahwa langkah tersebut merupakan inisiatif pemerintah daerah. Namun menurutnya, tindakan itu tetap memiliki sisi positif karena mendorong transparansi dan kesadaran warga.
"Ada sebagian yang kemudian mengundurkan diri. Itu kami hormati dan kami apresiasi. Ini menumbuhkan kesadaran baru di masyarakat untuk saling mengingatkan dan mengoreksi," katanya.

