Hadiri Haul Bisri Syansuri, Anies: Tali Perjuangan dari Cucu Gus Dur Tersambungkan Cicit Muhaimin Iskandar
Cerdas MemilihNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Capres nomor urut 1, Anies Baswedan saat menghadiri Haul Bisri Syansuri. Foto Timnas AMIN

Jakarta, tvrijakartanews - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan mengungkapkan akronim AMIN atau Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandarbukan pengaturan dari konsultan politik. Singkatan AMIN, kata Anies, merupakan "dekengane pusat" atau perlindungan dari pusat.

Anies menceritakan 25 tahun yang lalu dirinya dengan Muhaimin merupakan aktivis kampus yang menentang kekuasaan Orde Baru. Ia tak membayangkan 25 tahun kemudian tersambungkan kembali dengan Gus Muhaimin untuk mengembalikan demokrasi Indonesia.

"Kita menyaksikan perjuangan KH Bisri Syansuri mendirikan pondok pesantren putri dalam sejarah Indonesia. Memperjuangkan nasib perempuan Indonesia. Cucu beliau sudah menjadi Presiden Indonesia Gus Dur, insya Allah cicit beliau Gus Muhaimin akan menjadi Wakil Presiden RI. Insya Allah tali perjuangan untuk Indonesia tersambungkan," ujar Anies, Sabtu, 13 Januari 2024.

Pernyataan itu Anies juga sampaikan saat menghadiri Haul ke-45 M. Bisri Syansuri, Nur Khodijah Hasbullah ke-71 di Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar di Jombang, Jumat malam, 12 Januari 2024. Dalam kesempatan itu Anies mendoakan para ulama, masyayikh yang hadir dan menyebut mereka satu persatu. Anies pun mengungkapkan visi dan misinya untuk mengemban amanah.

"Mudah mudahan 14 Februari bisa jadi hari perubahan Indonesia. Tekanan ekonomi yang luar biasa dialami keluarga keluarga di Indonesia menjadi lebih baik. Kami menginginkan Indonesia adil makmur untuk semua, bukan Indonesia adil makmur untul sebagian," ujar Anies dalam sambutannya yang dimulai pukul 23.15 WIB tadi malam.

Walaupun menunggu hingga berjam-jam, ribuan jamaah tetap setia menunggu kedatangan Anies yang begitu tiba di Bandara Juanda Surabaya dari Sumatera Utara sekitar pukul 22.00 WIB langsung bertolak menuju Jombang. Anies duduk di depan panggung diapit oleh KH. Said Aqil dan KH. Marzuki Mustamar.

Sejumlah tokoh hadir mulai dari KH. Abdussalam Shohib/Gus Salam (Pengasuh PP Mambaul Ma’arif), Ibu Nyai Naili Zaikiyah Munif (Istri pengasuh Mambaul Ma’arif), Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj (Mantan Ketua Umum PBNU), Habib Umar Al Muthohar (Pimpinan PP Al-Madinah), dan KH. M. Abdurrohman Al Kautsar/Gus Kautsar (Penceramah) hingga Presiden PKS Ahmad Syaikhu.

Sedangkan kiai sepuh yang hadir antara lain KH. Anwar Mansur (Pimpinan PP Lirboyo Kediri/Rois Syuriah PWNU Jatim), KH. Nurul Huda Djazuli (Pimpinan PP Alfalah Ploso Kediri), KH. Anwar Iskandar (Pimpinan PP Al-Amin Kediri), KH. Marzuki Mustamar (Pimpinan PP Sabilur Rosyad Malang), KH. Agus Ali Mashuri (Pimpinan PP Bumi Sholat Sidoarjo), dan KH. Masduqi Abdurrohman Al Hafidz (Pimpinan PP Raudhatul Tahfizil Qur’an Perak Jombang).