Menjaga Tradisi Lewat Nada: Sawara ti Banten Lahirkan Delapan Lagu Daerah
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Sawara ti Banten berhasil memproduksi delapan lagu baru berbasis musik daerah yang kini telah tersedia di berbagai platform musik digital global. (Sumber : TB Agus Jamaludin)

Pandeglang,tvrijakartanews- Menjelang akhir tahun 2025, khazanah musik daerah Banten bertambah melalui program Kebon Nyawara: Sawara ti Banten. Program ini berhasil memproduksi delapan lagu baru berbasis musik daerah yang kini telah tersedia di berbagai platform musik digital global.

Program Sawara ti Banten diprakarsai oleh Moh. Aminuddin atau Ami, dengan dukungan Dana Indonesiana dari Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia. Sejak dimulai pada Februari 2025, seluruh proses kreatif dipusatkan di Kebon Seni Juhut Haji Ilen, Kabupaten Pandeglang, yang menjadi ruang kolaborasi para musisi dan pelaku seni lokal.

Proses produksi diawali dengan tahapan open call, kurasi karya, hingga workshop komposisi musik yang berlangsung intensif. Seluruh karya kemudian diluncurkan secara resmi pada April 2025. Album ini dinilai menjadi angin segar bagi perkembangan musik daerah Banten karena menghadirkan standar produksi modern tanpa meninggalkan nilai-nilai tradisi.

Delapan karya yang tergabung dalam album Sawara ti Banten tersebut antara lain “Suwarga di Tatar Banten” karya Ringkang Gumilang, “Cula Hiji” oleh Gardanawa, “Curug Putri” dari Sanggar Pamanah Rasa, “Ujung Kulon” oleh Ekosistem Boeatan Tjibalioeng, “Karang Bolong” karya Kalimaya Band, “Dayeuh Banten” oleh Mitreka Satata Art, “Pangeran Cisadane” dari Aruum Pramesty Pacul Kustik, serta “Dampu Awang” karya Musi Musik.

Moh. Aminuddin selaku pemrakarsa menyampaikan bahwa, capaian ini menjadi langkah awal untuk membangun ekosistem musik daerah yang berkelanjutan.

Ia menargetkan program Sawara ti Banten dapat dilaksanakan secara rutin setiap tahun.

“Harapan besar kami, program ini dapat terus menambah khazanah lagu daerah setiap tahunnya. Kami memiliki visi untuk mewujudkan Sawara ti Banten Volume 2 dan seri-seri berikutnya,” ujar Aminuddin dalam keterangan resminya, Senin (22/12/2025).

Menurutnya, konsistensi produksi dan regenerasi musisi menjadi kunci agar musik daerah Banten terus berkembang dan memiliki daya saing di era digital.

"Album Sawara ti Banten telah dapat dinikmati masyarakat melalui berbagai platform streaming musik global, seperti Spotify, Apple Music, YouTube Music, Amazon Music, dan Deezer, " ujarnya.

Kehadiran karya-karya tersebut diharapkan dapat memperluas jangkauan musik daerah Banten, sekaligus menjadi identitas budaya yang hidup di ruang publik dan destinasi wisata.***