
Ilustrasi penumpang tengah menaiki Kapal Pelni pada libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. (Istimewa).
Jakarta, tvrijakartanews - Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mencatat penumpang kapal laut tembus 1,2 juta orang pada periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru 2025/2026).
Data tersebut berdasarkan laporan monitoring Posko Pusat Angkutan Nataru pada Rabu (31/12/2025) pukul 06.00 WIB.
"Total penumpang kumulatif sejak dimulainya posko pada 18 hingga 30 Desember 2025, mencapai 1.244.308 orang, atau meningkat sekitar 3,47 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya," kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Budi Mantoro, dalam keterangannya, Rabu.
Budi menyampaikan bahwa pergerakan penumpang masih berada dalam kisaran kapasitas layanan yang dapat ditangani oleh sarana dan prasarana eksisting, dengan pola pergerakan tertinggi terjadi pada rentang waktu 12.00 hingga 16.00 WIB.
“Secara umum operasional di pelabuhan berjalan baik dan terkendali. Embarkasi–debarkasi berlangsung tertib berkat kolaborasi antara operator kapal, pengelola pelabuhan, dan seluruh instansi terkait," ucap dia.
Dia memastikan, pihaknya terus melaksanakan pengawasan dan pengendalian operasional secara berkelanjutan agar terpenuhinya standar keselamatan, keamanan, dan kelancaran penyelenggaraan Angkutan Laut Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
"Kami terus memastikan aspek keselamatan, keamanan, serta kenyamanan penumpang tetap menjadi prioritas,” ujar Budi.
Pengawasan Lapangan Ditingkatkan
Lebih lanjut Capt. Budi mengungkapkan, pemantauan melalui CCTV secara berkala setiap empat jam dilakukan di area terminal penumpang, dermaga, ruang tunggu, dan akses keluar-masuk pelabuhan.
Dari hasil pemantauan, sejumlah pelabuhan terpantau ramai namun tetap terkendali, tanpa gangguan berarti yang menghambat kelancaran pelayanan.
Adapun Pelabuhan Batam menjadi pelabuhan dengan jumlah penumpang tertinggi hingga saat ini.
“Petugas di lapangan kami minta sigap melakukan pengaturan arus penumpang, memastikan tidak ada penumpukan, serta menjaga prosedur keselamatan,” lanjutnya.
Terkait kecelakaan pelayaran yang terjadi pada periode Nataru 2025/2026, yaitu insiden kapal KM. Putri Sakinah yang tenggelam di perairan Selat Padar, Labuan Bajo, telah berada dalam koordinasi Basarnas serta Unit Pelaksana Teknis (UPT) setempat.
Ditjen Perhubungan Laut turut menegaskan bahwa penanganan dilakukan sesuai standar operasi, mengedepankan keselamatan dan pencarian korban.
“Kami terus memonitor dan berkoordinasi intensif dengan Basarnas, TNI/Polri, serta instansi terkait. Setiap kejadian ditangani secara profesional, dan masyarakat kami imbau untuk selalu menaati aturan keselamatan pelayaran,” tegasnya.

