
Bus TransJakarta (Istimewa)
Jakarta, tvrijakarta - Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata Djoko Setijowarno, mengatakan Angka Subsidi atau Pelanggan selama pandemi tahun 2020-2021 mengalami peningkatan lebih dari 2 kali lipat, namun berangsur menurun di akhir tahun 2022 hingga sekarang.
"Pada Bulan Oktober, angka subsidi/pelanggan sudah berada di level Rp10 ribu dan juga sudah berada di bawah angka estimasi subsidi atau pelanggan (Rp12.597) jika mengikuti kenaikan nilai UMP dan harga solar," kata Djoko dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (14/1/2024).
Djoko mengatakan saat ini, layanan Transjakarta 408,95 km panjang koridor dan non koridor 2.326,3 km. dilayani 4.453 armada yang terdiri 167 articulated bus, 796 single bus, 293 maxi bus 341 low entry bus.
"Sedangkan untuk ukuran 120 medium bus, 2.710 bus kecil, 28 double decker bus, 52 low entry bus electric vehicle, 100 bus Royaltrans dan 26 transjakarta cares. Dioperasikan oleh 20 operator terdistribusi 6 operator bus besar, 3 operator bus sedang dan 11 operator bus kecil," jelasnya.
Menurutnya, layanan Transjakarta telah melayani 244 rute dengan 14 koridor utama dengan 8 tipe layanan, yaitu 51 rute BRT, 61 rute angkutan umum integrasi, 94 rute mikrotrans, 5 rute bis wisata, 1 layanan transjakarta cares, 13 rute Royaltrans, 10 rute Transjabodetabek dan 19 rute ke Kawasan rumah susun.
"Cakupan layanan Transjakarta sudah mencapai 82,3 persen luas wilayah Kota Jakarta. Artinya, ketika keluar tempat tinggal tidak sampai 500 meter sudah bisa memperoleh layanan Transjakarta dengan adanya halte pemberhentian dan pemberangkatan Transjakarta," tuturnya.
Dikatakan Djoko, revitalisasi halte mulai dilakukan sebagai upaya optimalisasi layanan Transjakarta. Dari rencana 45 halte yang sudah bisa dioperasikan mencapai 36 halte.
"Penggunaan bus listrik sudah mencapai target 100 unit hingga akhir tahun 2023," ungkapnya.
Sejak Tahun 2025, Djoko menilai PT Transjakarta mentargetkan mengangkut 4 juta pelanggan per hari. Untuk mencapai target itu ada peluang mengembangkan wilayah layanan hingga Bodetabek.
"Badan Pengelola Transportasi Jakarta (BPTJ) tahun 2024 akan mengembangkan program pembelian layanan (buy the service) di Kota Bekasi, Kota Depok dan Kabupaten Bogor Juga akan mengembangkan rute baru JRC (Jabodetabek Residence Connection) ke 117 kawasan perumahan di Bodetabek," paparnya.
Menurut data dari Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) tahun 2023, di Jabodetabek, permukiman dibagi menjadi tiga klasifikasi berdasarkan rata-rata harga pada tiap perumahan.
Didapatkan 158 perumahan Kelas Atas, 268 perumahan Kelas Menengah, dan 1.584 perumahan Kelas Bawah, sehingga didapatkan total sebanyak 2.010 Perumahan.
Tidak sampai 5 persen kawasan perumahan itu mendapat fasilitas layanan angkutan umum. Peluang besar bagi Transjakarta dapat ikut serta melayani sejumlah kawasan perumahan di Bodetabek.

