Jelang RDG BI, Rupiah Dibuka Melemah 33 poin
EkonomiNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

ilustrasi rupiah freepik

Jakarta, tvrijakartanews - Nilai tukar rupiah dibuka melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah 33 poin atau 0,21 persen menjadi Rp15.626. Melemahnya rupiah menjelang hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI).

"Hari ini Bl akan mengumumkan hasil rapat BI," kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede kepada wartawan di Jakarta, Rabu (17/1/2024).

Josua mengatakan Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga kebijakan atau BI-Rate di level 6 persen. Rupiah pada perdagangan diproyeksikan akan berada di rentang Rp15.550 per dolar AS sampai dengan Rp15.675 per dolar AS.

Sementara itu, Surat Berharga Negara (SBN) diperdagangkan beragam meskipun rupiah melemah pada Selasa (16/1). Volume perdagangan obligasi pemerintah tercatat sebesar Rp29,07 triliun pada Selasa, lebih tinggi dibandingkan volume perdagangan pada Senin sebesar Rp6,58 triliun.

Kepemilikan asing pada obligasi Pemerintah Indonesia naik Rp1,09 triliun menjadi Rp846 triliun (14,92 persen dari total beredar) pada 15 Januari 2024.

Pemerintah mengadakan lelang dan menyerap Rp24 triliun dari Rp67,56 triliun penawaran yang masuk, lebih tinggi dari penawaran yang masuk pada lelang sebelumnya sebesar Rp39,80 triliun.

Di sisi global, keraguan investor meningkat terhadap kemungkinan penurunan suku bunga kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed pada Maret 2024, terutama karena kurangnya sinyal dari anggota The Fed dan solidnya data ekonomi AS terkini.

Kondisi tersebut menyebabkan investor beralih ke aset dolar AS sehingga mendorong penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi Pemerintah AS atau US Treasury (UST).

Investor menunggu pidato dari pejabat Fed lainnya untuk mengetahui sinyal penurunan suku bunga kebijakan. Saat ini, pasar memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunga kebijakannya sebesar 150 basis poin pada 2024.