
Foto: ifl science (Udea, R., dkk bioRxiv (2023))
Jakarta, tvrijakartanews - Salah satu spesies ikan medaka (Oryzias celebensis) mungkin tidak terkena radiasi gamma tingkat mematikan, tetapi berubah warna saat mereka marah. Biasanya spesies ikan medaka ini berukuran kecil dan berwarna putih, ditemukan berenang di sekitar barat daya Sulawesi, Indonesia. Mereka menunjukkan tingkat dimorfisme seksual yang tinggi, yang berarti bahwa laki-laki terlihat sangat berbeda dari perempuan.
Dikutip dari ilf science (18/01/2024) sebuah tim peneliti yang menulis dalam makalah pra-cetak dan belum menjalani tinjauan sejawat, menemukan bahwa ikan jantan menunjukkan tanda hitam yang khas pada sirip dan sisi tubuhnya dan warna tanda ini dapat berubah dengan cepat dalam jangka waktu tertentu. Banyak spesies hewan yang dapat berubah warna, baik untuk berbaur dengan lingkungan sekitar atau sebagai tanda bahwa mereka sedang mencari pasangan. Ikan guppy mengubah warna matanya menjadi hitam saat bertindak agresif di sekitar makanan.
Untuk melihat lebih dalam penyebab perubahan warna tersebut, peneliti melakukan tiga percobaan. Pertama, di dalam akuarium yang tertutup alga berisi satu ikan betina dan dua jantan, kedua di dalam akuarium alga dengan tiga jantan, dan yang terakhir di dalam akuarium non-alga dengan dua jantan dan satu betina.
Berdasarkan percobaan tersebut, tim menemukan bahwa ada jumlah serangan yang sama yang dilakukan oleh pejantan terhadap satu sama lain, terlepas dari apakah ada betina di dalam tangki. Dalam tangki transparan tanpa alga, tidak ada serangan atau perubahan warna yang diamati. Jumlah serangan yang dilakukan oleh laki-laki dengan tanda hitam lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki tanda hitam, atau perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa pejantan dengan tanda hitam lebih agresif dibandingkan pejantan yang memiliki warna tunggal.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pejantan bertanda hitam lebih besar kemungkinannya untuk menyerang dan diserang oleh pejantan lain yang bertanda hitam, dan serangan dari pejantan tanpa tanda hitam atau betina jarang terjadi. Laki-laki yang tidak memiliki tanda hitam diserang oleh perempuan, laki-laki tidak berwarna, dan laki-laki dengan tanda hitam. Betina di dalam tank mengalami tingkat serangan yang sama dengan jantan.
Secara keseluruhan, tim berpendapat bahwa kemungkinan besar mereka bersaing untuk mendapatkan makanan, bukan pasangan, mengingat serangan yang terjadi di antara semua ikan. Lebih lanjut, mereka menyatakan bahwa ikan jantan dengan tanda tubuh hitam adalah yang paling agresif dari ketiga kelompok ikan tersebut. Alasan munculnya tanda hitam pada ikan jantan bisa jadi untuk menandakan dominasi dan kemampuan bertarung serta mencegah serangan menjadi bersifat fisik.

