Rupiah Ditutup Menguat 20 Poin terhadap Dolar AS
EkonomiNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Ilustrasi rupiah (freepik)

Jakarta, tvrijakartanews - Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Kamis (18/1/2024) sore. Beberapa hari ini rupiah digempur dolar Amerika Serikat (AS).

Sebagaimana dikutip data Bloomberg, rupiah menguat 20 poin atau 0,12 persen di level Rp15.623 per dolar AS. Sedangkan data Yahoo Finance dolar menguat 20 poin di level Rp15.615 per dolar AS.

Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan ketidakpastian mengenai kapan The Fed akan mulai menurunkan suku bunga telah membantu dolar pulih pada tahun ini setelah terpukul keras pada akhir tahun 2023 setelah sikap dovish The Fed pada pertemuan FOMC bulan Desember.

"Ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga di bulan Maret telah berkurang menjadi peluang 62,2% dibandingkan perkiraan 76,9% di sesi sebelumnya, menurut FedWatch Tool dari CME," kata Ibrahim dalam keterangan tertulis di Jakara, Kamis (18/1/2024).

Ibrahim mengatakan penjualan ritel AS akan dirilis pada Rabu malam, dan akan diawasi dengan ketat untuk mengetahui indikasi bahwa belanja konsumen sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi, tetap tangguh dalam menghadapi kenaikan suku bunga.

Selain itu, inflasi harga konsumen Inggris naik untuk pertama kalinya dalam 10 bulan pada bulan Desember, meningkat menjadi 4,0 persen secara tahunan dari level terendah dalam lebih dari dua tahun sebesar 3,9 persen pada bulan November.

"Hal ini mengakibatkan para pedagang mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga Bank of England dalam beberapa bulan mendatang, dengan inflasi yang terbukti lebih kaku dibandingkan perkiraan sebelumnya," ujarnya.

Dikatakan Ibrahim, Ada komentar hawkish dari sejumlah pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa mengenai perlunya menyelesaikan tugas mengendalikan inflasi.

"Inflasi konsumen zona Euro diperkirakan akan terkonfirmasi pada sesi ini dengan kenaikan menjadi 2,9 persen pada bulan Desember, dari 2,4 persen pada bulan sebelumnya, membalikkan penurunan enam bulan berturut-turut," jelasnya.

Di Asia, Ekonomi Tiongkok tumbuh sedikit lebih rendah dari perkiraan pada kuartal keempat, dan hampir tidak melampaui perkiraan pemerintah sebesar 5% untuk pertumbuhan pada tahun 2023.

"Angka tersebut menunjukkan bahwa pemulihan pasca-COVID hanya memperoleh sedikit momentum selama setahun terakhir, dan memberikan dampak yang lumayan bagi Tiongkok pada tahun 2024," ucapnya.

Melihat berbagai perkembangan tersebut, Ibrahim memprediksi rupiah pada perdagangan besok akan bergerak secara fluktuatif meskipun kemungkinan besar akan ditutup melemah.

"Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp15.600 per USD hingga Rp15.670 per USD," ujar Ibrahim.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa ruang penurunan suku bunga acuan BI masih terbuka. Hal ini sejalan dengan arah kebijakan moneter yang pro stabilitas dan sistem pembayaran yang pro growth.

Adapun, pada Rapat Dewan Gubernur Januari 2024, BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan pada tingkat 6 persen. Dengan mempertimbangkan volatilitas pasar keuangan global yang masih berlangsung.

Meski demikian, ada sejumlah kriteria untuk mempertimbangkan penurunan suku bunga. Pertama, seberapa cepat penguatan nilai tukar rupiah.

Kedua, tetap terkendalinya inflasi, khususnya inflasi inti dan inflasi pangan. Serta ketiga, perkembangan dukungan kredit dalam pembiayaan ekonomi yang akan mendukung pertumbuhan ekonomi.