Otoritas Bandara Wilayah VI Tutup BIM Dampak Sebaran Abu Vulkanik Gunung Marapi
HotNews
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

foto: Gunung Marapi. (Tangkap layar)

Jakarta, tvrijakartanews - Otoritas Bandara Wilayah VI kembali menutup operasional Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Penutupan dilakukan akibat dampak sebaran abu vulkanis erupsi Gunung Marapi.

"Dikarenakan sebaran abu vulkanik sudah mencapai Bandara Internasional Minangkabau, maka operasional BIM ditutup terhitung pukul 14.15 WIB," kata Kepala Otoritas Bandara Wilayah VI Capt Megi H Helmiadi, kepada wartawan di Padang, Sumatera Barat, Jumat (19/1/2024).

Megi mnegatakan penutupan BIM dilakukan demi mempertimbangkan aspek keselamatan para penumpang pesawat terbang.

"Sebab, jika penerbangan tetap dilakukan, maka abu vulkanik berpotensi masuk ke dalam kabin pesawat," ujarnya.

Menurutnya, dampak buruk lain berupa abu vulkanik dapat menyumbat sistem pemantau kecepatan udara yang merupakan bagian penting ketika terbang dan mendarat.

"Selanjutnya, dapat mengganggu navigasi dan sistem elektronik lainnya," tuturnya.

Tidak hanya itu, Megi menjelaskan sebaran abu vulkanik juga menyebabkan landasan menjadi licin, sehingga membahayakan aktivitas lepas landas maupun saat pesawat akan mendarat.

Terakhir, abu vulkanik bisa merusak fungsi mesin (turbine compressor) pada pesawat, sehingga mengurangi efisiensi.

"Atas pertimbangan tersebut serta demi keselamatan penerbangan, maka BIM akan ditutup pukul 14.15 WIB," imbuhnya.

Sebagai informasi, sejak Gunung Marapi 2.892 mdpl erupsi pada 3 Desember 2023, otoritas bandara telah menutup operasional BIM sebanyak tiga kali. Penutupan pertama terjadi pada Jumat 22 Desember 2023.

Kemudian, pihak otoritas bandara kembali menutup aktivitas penerbangan dalam dan luar negeri pada 5 Januari 2024 yang juga terdampak oleh sebaran abu vulkanik. Terakhir, BIM terpaksa ditutup pada Jumat siang akibat sebaran abu vulkanik.