
Pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Foto Istimewa
Jakarta, tvrijakartanews - Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Hashim Djojohadikusumo menyebut paslon capres-cawapres nomor urut 02 berjanji bakal memutihkan alias menghapus utang kredit petani dan nelayan, jika terpilih pada Pilpres 2024. Hashim menyebut hal ini merupakan salah satu program baru dari Prabowo-Gibran.
Hashim menyebut ide ini muncul karena setiap timnya beberapa kali bertemu nelayan dan petani, mayoritas mengeluhkan terlilit utang dan jumlahnya mencapai 8 juta orang.
"Sampaikan program baru karena sering ketemu nelayan dan petani. Ternyata ada jutaan petani dan nelayan yang masih terbebani dengan utang lama, itu namanya kredit usaha petani dan nelayan," kata Hashim, Minggu, 21 Januari 2024.
Adik kandung Prabowo itu menjelaskan dari tahun 1997, 1998, 1999 dan tahun 2000-an, ada sekitar 5-8 juta petani dan nelayan yang terbebani utang yang belum lunas. Mereka belum membayar utang karena tidak mampu membayar utang pokok dan bunga. Hal ini membuat para petani dan nelayan harus gali lobang tutup lobang dengan meminjam ke rentenir dan pinjol.
"Ibu bapak tahu pinjol apa? Saya baru tahu beberapa bulan lalu karena saya enggak perlu ke pinjol. Pinjol itu pinjaman online. Kita tahu rentenir siapa? Yang pungut bisa 6-7 persen per bulan. Karena mereka tidak bisa dapat kredit dari perbankan nasional. Sudah di-black list, dicoret namanya, nggak bisa pinjam lagi," kata Hashim.
Ia kemudian bercerita sempat bertemu dengan 1.000 nelayan dan petani yang ternyata 90 persen terlilit utang. Melihat hal itu, Hashim menyebut Prabowo-Gibran berinisiatif melakukan pemutihan terhadap utang tersebut.
"Mau sampaikan, Pak Prabowo dan Mas Gibran, mungkin hari kedua dan ketiga mereka akan hapus semua utang itu. Akan lakukan pemutihan. Kita akan lakukan pemutihan agar supaya jutaan petani dan nelayan bisa pinjam lagi. Tidak akan ditagih oleh bank-bank. Kita hapus. Mereka diberi hak pinjam lagi. Mau pinjam Rp5 juta, Rp10 juta, Rp500 ribu, monggo. Pemerintah Prabowo-Gibran akan beri hak," kata dia.
Meski ada penghapusan utang, Hashim menegaskan perbankan tidak akan rugi. Sebab, menurut dia utang lama sudah diganti oleh asuransi.
"Kita jamin perbankan nasional tetap sehat. Tidak akan rusak. Bank itu tidak rugi karena utang lama diganti asuransi kredit, maka tidak rugi," ujarnya.
Selain soal pemutihan utang, Hashim juga menjelaskan soal program pembangunan rumah serta apartemen di desa dan kota. Dalam perencanaan akan dibangun 20-25 unit rumah di setiap desa di Indonesia. Dia menambahkan, nantinya di perkotaan juga akan dibangun rumah susun atau apartemen seperti di Singapura.
"Akan bangun 3 juta unit rumah dan apartemen untuk 3 juta keluarga. Harapannya dalam 10 tahun kita akan bangun 30 juta rumah dan apartemen yang bisa tampung 150 juta warga kita, penduduk Indonesia yang belum punya rumah layak dan baik," tandas Hashim.