Gunung Merapi Semburkan 4 Kali APG dan 101 Kalo Guguran
NewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

semburan awan panas gunung merapi. (Tangkap layar/istimewa)

Jakarta, tvrijakartanews - Gunung Merapi berada di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyemburkan empat kali awan panas guguran (APG) pada Minggu (21/1/2024), pukul 14.00 WIB. Semburan awan panas guguran yang terjadi pada Minggu siang, terjadi hujan abu di Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten, Jateng.

“Hari ini telah terjadi peningkatan intensitas erupsi dimana sampai dengan pukul 18 ini terjadi 101 kali guguran dan 4 APG dengan jarak luncur maksimal sekitar 2 KM,” kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso saat dihubungi tvrijakartanews.com melalui pesan singkat, di Jakarta, Minggu (21/1/2024).

Agus mengatakan peningkatan intensitas erupsi seperti ini setidaknya sudah 9 kali terjadi dan menjadi karakter Merapi sejak awal erupsi 2021. Kejadian APG masih akan terjadi mengingat suplai magma masih berlangsung berdasarkan aktivitas seismik dan deformasi yg masih signifikan.

“Curah hujan yang tinggi dapat mengganggu kestabilan kubah lava dan memicu kejadian apg dan juga lahar. Kami selalu menyampaikan informasi hujan di Gunung Merapi dan peringatan akan kejadian apg dan lahar yang mengikuti,” ucapnya.

Dikatakan Agus, jarak luncur APG masih dalam daerah potensi bahaya yang ditetapkan yaitu di sungai-sungai pada sektor barat daya maks 7 km dan pada sektor selatan-tenggara maks 5 km.

“Masyarakat agar tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa dengan selalu mengikuti perkembangan aktivitas Gunung Merapi dari BPPTKG,” tuturnya.

Sebagai informasi, berdasarkan data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), awan panas guguran pertama terjadi pada pukul 08.25 WIB. Awan panas tersebut memiliki amplitudo maksimal 62 milimeter (mm), durasi 191,28 detik, dan jarak luncur maksimal 2.000 meter ke barat daya atau menuju Kali Bebeng.

Setelah itu, pada Minggu pukul 13.55 WIB, terjadi awan panas guguran dengan amplitudo maksimal 42 mm, durasi 214,40 detik, dan jarak luncur maksimal 2.000 meter ke arah barat daya atau menuju Kali Bebeng.

Awan panas guguran berikutnya terjadi pada pukul 14:12 WIB dengan amplitudo maksimal 70 mm, durasi 239,64 detik, dan jarak luncur maksimal 2.400 meter ke arah barat daya. Saat dua kali awan panas guguran itu terjadi, visual Gunung Merapi tampak berkabut dan arah angin menuju ke timur.

Setelah itu, pada Minggu pukul 17.19, Merapi kembali meluncurkan awan panas guguran. Awan panas guguran itu memiliki amplitudo maksimal 70 mm, durasi 150 detik, dan jarak luncur maksimal 1.500 meter ke barat daya.