
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Ahmad Muzani. Foto M Julnis Firmansyah
Jakarta, tvrijakartanews - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Ahmad Muzani memberikan klarifikasi soal poses dua jari yang diacungkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Pose dua jari itu ditunjukkan Jokowi usai membagikan bantuan sosial (bansos) di Kota Salatiga, Jawa Tengah pada Senin, 22 Januari 2024.
Menurut Muzani, pose dua jari yang Jokowi tunjukkan itu tidak menggambarkan dukungan untuk pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Namun, pose tersebut untuk menggambarkan peace atau damai.
"Enggak serta merta kalau begini (dua jari) dimaknai sebagai dukungan. Nanti sebentar lagi juga 01 dan 03 ketika bicara tentang Palestina juga begini (dua jari), damai," ujarnya di Medcen TKN, Jakarta Selatan, Kamis, 25 Januari 2024.
Diprotes PDIP
Sementara itu, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengkritik aksi Jokowi berpose dua jari dari mobil kepresidenan. Menurut Hasto, kejadian tersebut tentunya membuat prihatin sebab ditunjukkan ketika Jokowi sedang menggunakan fasilitas negara.
"Ya kalau saya membaca dari netizen, dari rakyat mereka akan sangat cerdas, itu kan menggunakan fasilitas negara, itu komentar dari rakyat ya jadi kami mencermati suara hati yang muncul dari rakyat Indonesia," ujar Hasto.
Ia menilai fasilitas negara yang harusnya digunakan untuk kepentingan rakyat justru ternodai dengan perilaku yang tidak sesuai dengan marwahnya. Ia pun menyayangkan sikap Jokowi tersebut.
"Ketika mobil yang seharusnya di pakai untuk kepentingan rakyat, bangsa dan negara ternyata ditunjukkan dengan cara-cara yang kurang pas," kata dia.
Pose dua jari kini menjadi sorotan karena menjadi simbol untuk pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Jokowi juga mengacungkan jari tersebut dari dalam mobil dinas plat merah bertuliskan "Indonesia 1".
Dalam video yang beredar di platform media sosial X, masyarakat setempat membalas acungan dua jari Jokowi dengan acungan tiga jari sambil bersorak "Ganjar-Mahfud". Saat ditanya mengenai alasannya mengacungkan dua jari kepada masyarakat, Jokowi kembali menanggapi santai.
"Enggak tau, ya, menyenangkan. Kalau ketemu masyarakat kan menyenangkan," kata Jokowi.

