BNI Kantongi Laba Bersih Sepanjang 2023 Sebesar Rp20,9 Triliun
EkonomiNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini paparan melalui daring. (Tangkap layar konferensi pers daring).

Jakarta, tvrijakartanws - PT Bank Negara Indonesia (BNI) (Persero) Tbk mengantongi labar bersih sepanjang 2023 sebesar Rp20,9 triliun atau tumbuh 14,2 persen secara tahunan (year on year/yoy). Selain itu, laba perusahaan anak berkontribusi Rp419,4 miliar atau tumbuh 36,2 persen yoy.

"Laba perusahaan anak berkontribusi Rp419,4 miliar dengan pertumbuhan 36,2 persen yoy," kata Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini paparan melalui daring, di Jakarta, Jumat (26/1/2024).

Novita mengatakan pendapatan non-bunga (non-interest income) juga terus memberikan dorongan positif pada profitabilitas, dengan pencapaian sepanjang 2023 sebesar Rp21,47 triliun atau tumbuh 6,6 persen yoy.

"Kebutuhan transaksi dari segmen business banking dan consumer dapat dijawab oleh berbagai channel digital, sehingga memberikan kontribusi pendapatan yang konsisten bagi BNI," tuturnya.

Menurutnya, untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) pada 2023 juga tercatat tumbuh 5,4 persen menjadi Rp810,73 triliun. Rasio Current Account Savings Account (CASA) terpantau kokoh di posisi 71,2 persen.

"Tren kenaikan suku bunga acuan mempengaruhi biaya bunga dana (Cost of Fund/CoF) yang memang tengah mengalami tren peningkatan dan fenomena ini terjadi merata di industri perbankan," ujarnya.

Namun di tengah kondisi tersebut, CoF dapat dijaga di kisaran 2,2 persen, secara struktural masih lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi Covid-19 di atas 3 persen.

Selain itu, sebagai dampak dari akselerasi kredit di segmen berisiko rendah, kualitas aset terus membaik yang terlihat dari penurunan rasio Non Performing Loan (NPL) dan rasio Loan at Risk (LaR).

Rasio NPL pada akhir 2023 berada di level 2,14 persen, membaik dibandingkan tahun 2022 yang sebesar 2,81 persen, dan LaR pada 2023 berada di level 12,9 persen, juga mengalami perbaikan dari posisi tahun 2022 pada level 16 persen.