
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid. Foto M Julnis Firmansyah
Jakarta, tvrijakartanews - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid menyatakan dirinya tidak khawatir dengan pernyataan Ketua Dewan Ideologi DPP PA GMNI, Guntur Soekarnoputra yang menyebut Jokowi "bisa diapa-apain", jika pasangan capres-cawapres nomor urut 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD terpilih pada Pilpres 2024. Nusron mengatakan masyarakat saat ini lebih mecintai Jokowi daripada Guntur.
"Kita tidak merasa terancam, wong pecinta Jokowi lebih banyak dari pada pecinta Pak Guntur maupun yang lain. Yang jelas pak Jokowi lebih dicintai, setidaknya tercermin dari hasil survei," kata Nusron di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Rabu, 31 Januari 2023.
Nusron menyatakan pihaknya menghormati komentar putra Presiden Soekarno itu, karena semua orang memiliki hak untuk berbicara. Di sisi lain, kata dia, apabila Prabowo-Gibran yang memenangi Pilpres 2024, maka semua pihak termasuk lawan politik akan dirangkul.
"Yang berseberangan tidak akan diapa-apain, malah akan kita ajak rekonsiliasi bersama-sama, bareng mengelola pemerintahan dan negara secara bersama sama," kata politikus Partai Golkar itu.
Sebelumnya, Guntur mengatakan bahwa saat ini tim pemenangan fokus terlebih dahulu terhadap pemenangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Adapun persoalan Joko Widodo (Jokowi) setelah masa kepemimpinannya habis, lebih baik dibahas nanti.
"Kalau itu (menang Pilpres 2024) sudah tercapai, kekuasaan dan hak prerogratif ada di Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Baru yang lain kalau kita apa-apain gampang, termasuk Jokowi tuh mau kita apain, kita nantilah," ujar Guntur di Rumah Aspirasi Relawan, Jakarta, Senin, 29 Januari 2024.
Saat ini, Guntur mengatakan pemenangan Ganjar-Mahfud harus diprioritaskan jelang Pilpres 2024. Hal tersebut juga sesuai dengan ajaran Soekarno yang mendahulukan dan tidak bisa ditunda
"Kita harus ambek paramaarta yang artinya kita dahulukan semua hal-hal yanh sudah tidak dapat ditunda dan menunda semua hal yang masih bisa kita tunda," ujar Guntur.