Mahfud MD Mengundurkan Diri, TPN: Bentuk Kritik dan Protes Moral
Cerdas MemilihNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Deputi Kanal Media TPN Ganjar-Mahfud, Karaniya Dharmasaputra di Medcen TPN Ganjar-Mahfud. Foto M Julnis Firmansyah

Jakarta, tvrijakartanews - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, menyebut mundurnya calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 03, Mahfud MD dari kursi Menko Polhukam merupakan bentuk kritik dan protes terhadap pejabat negara yang berkampanye dengan menggunakan fasilitas negara. Mahfud menyatakan mundur pada siang ini dan akan segera menyampaikan surat pengunduran dirinya ke Presiden Jokowi.

"Saya kira memang begini, waktu di Semarang saya juga mendampingi Prof Mahfud. Waktu itu dia mengatakan itu merupakan kritik moral dan protes moral terhadap apa yang kita lihat dari hari ke hari, betapa kekuasaan aparat dan fasilitas negara disalahgunakan secara sangat terbuka, secara sangat telanjang, secara sangat terang benderang untuk mendukung paslon tertentu," kata Deputi Kanal Media TPN Ganjar-Mahfud, Karaniya Dharmasaputra di Media Center, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 31 Januari 2023.

Karaniya menyebut protes terhadap pemerintah mendorong Mahfud untuk kemudian sampai ke titik mengundurkan diri. Ia pun menyinggung pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang menyebut kepala negara boleh berpihak dan berkampanye.

Menurut dia, pernyataan itu sangat memprihatinkan, karena berdampak pada pejabat negara lain yang juga bisa saja menggunakan fasilitas negara untuk berkampamye.

"Kalau begitu meskipun Anda sedang menjabat sebagai pejabat negara, Anda boleh-boleh saja memihak, Anda boleh saja berkampanye yang secara langsung firewall antara kekuasaan, fasilitas negara, dan aparat negara untuk menjamin sebuah pemilu yang jujur dan adil tiba-tiba menjadi hilang," kata Karaniya.

Siapkan Surat untuk Jokowi

Sebelumnya, Mahfud mengatakan sejak sepekan lalu sudah membawa surat pengunduran dirinya yang ditujukan untuk Presiden Jokowi. Surat itu selalu dibawanya karena belum mendapatkan kesempatan langsung bertemu dengan Jokowi.

Mahfud berujar surat pengunduran dirinya itu bakal disampaikannya kepada Jokowi setelah dia mendapatkan jadwal bertemu. Hal ini, sebagai bentuk pengunduran diri secara baik-baik.

"Saya dulu diangkat dengan penuh kehormatan dan kepercayaan. Saya dipercaya oleh beliau (Jokowi) sungguh-sungguh dan saya juga percaya bahwa beliau menugaskan saya. Sehingga saya bekerja dengan hati-hati dan Insya Allah dengan baik selama 4,5 tahun terakhir ini," imbuh dia.

Rencana Mahfud mundur dari Menko Polhukam sebelumnya telah disampaikan menyusul adanya saran dari pasangan capresnya, Ganjar Pranowo. Saat itu, Ganjar meminta dirinya mundur untuk menghindari conflict of interest di Kabinet Indonesia Maju Presiden Jokowi.

"Apa yang disampaikan pak Ganjar ke publik adalah kesepakatan saya dengan pak Ganjar sejak awal. Bahwa saya pada saat yang tepat, pasti bakal mengajukan pengunduran diri secara baik-baik," kata Mahfud Selasa, 23 Januari 2024.

Menurut Mahfud, sinyal untuk mengundurkan diri sebagai Menko Polhukam sudah sempat diungkapkannya pada debat keempat pemilihan presiden (pilpres) 2024 kemarin.

Kala itu, Mahfud menyampaikan ucapan terima kasih kepada Jokowi karena telah dikasih kepercayaan untuk menjabat sebagai Menko Polhukam.

"Kalau saudara lihat sekali lagi pidato saya pada debat keempat itu, saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Jokowi dan saya sekarang akan bersama Pak Ganjar Pranowo. Itu berarti menunggu momentum, menunggu transisi juga menunggu karena menyangkut politik strategi politiknya dari partai pengusung," ucap dia.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi turut menanggapi rencana Menko Polhukam Mahfud MD mundur dari jabatan. "Ya itu hak (Mahfud), dan saya sangat menghargai," kata Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu, 24 Januari 2024.