
Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Tirta Karma Senjaya. (FOTO: tvrijakartanews/ John Abimanyu)
Jakarta, tvrijakartanews - Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Tirta Karma Senjaya mengatakan Indonesia memiliki potensi besar dalam ekosistem aset digital. Untuk itu, pemerintah melakukan strategi dalam mendorong pengembangan ekonomi digital.
"Perdagangan aset kripto dapat menjadi salah satu strategi pemerintah untuk mempercepat, menciptakan, dan mendorong upaya pengembangan ekonomi digital Indonesia," kata Tirta di acara Indonesia Crypto Outlook 2024 yang diselenggarkan Tokocrypto, Rabu (31/1/2024).
Tirta mengatakan Tahun 2023 menyaksikan pemulihan pasar kripto dengan total kapitalisasi pasar meningkat sekitar 108%. Pertumbuhan ini terutama disebabkan oleh kemajuan di kuartal I dan IV, dengan peningkatan masing-masing sebesar 48,3 persen dan 54,4 persen.
"Ini sebuah kontras yang signifikan dibandingkan penurunan pasar sekitar 64 persen pada tahun 2022," ujarnya.
Dikatakan Tirta, kinerja luar biasa di tahun 2023 ini didukung oleh berbagai perkembangan positif dalam dunia kripto. Di antaranya adalah optimisme terhadap ETF Bitcoin spot dan antisipasi halving Bitcoin.
"Selain itu, kondisi makroekonomi yang lebih stabil, seperti pertumbuhan PDB global yang konsisten dan penurunan inflasi, juga turut mempengaruhi kinerja positif di tahun ini," tuturnya.
Sebelumnya, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat pada tahun 2023 adanya 18,51 juta investor aset kripto di Indonesia, meningkat 9,8% sejak awal tahun. Transaksi aset kripto pun mencapai angka Rp 149,25 triliun.
"Meski terjadi penurunan transaksi dari Rp306,4 triliun pada 2022 (yoy), industri ini tetap menunjukkan potensi ekonomi yang kuat," kata Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi Bappebti, Tirta Karma Senjaya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (31/1/2024).