Rupiah Dibuka Tergelincir 7 Poin, Namun Berpotensi Menguat Jelang Rilis Inflasi Domestik
EkonomiNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Ilustrasi Rupiah

Jakarta, tvrijakartanews - Nilai tukar rupiah merosot 7 poin atau 0,05 persen terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan. Namun Rupiah berpotensi menguat menjelang rilis inflasi domestik untuk Januari 2024 pada hari ini.

"Saat ini, pasar sedang menanti data inflasi Januari yang kemungkinan akan lebih tinggi dikarenakan faktor cuaca dan bencana di beberapa daerah," kata Analis Bank Woori Saudara Rully Nova di Jakarta, Kamis (1/2/2024).

Ruli mengatakan inflasi Januari 2024 diperkirakan berada di level 0,45 persen secara month to month (mtm) dan 2,65 persen secara year on year (yoy).

"Saya memprediksi kurs rupiah hari ini cenderung menguat di kisaran Rp15.780 per dolar AS sampai dengan Rp15.720 per dolar AS," ujarnya.

Data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang lemah dan indeks PMI China yang lebih tinggi juga akan menopang penguatan rupiah hari ini.

Data tenaga kerja AS menunjukkan penyerapan 107 ribu pekerjaan swasta lebih rendah dari proyeksi. Sementara indeks PMI China berada pada level 49,2 lebih tinggi dari bulan sebelumnya.

Potensi penguatan rupiah juga dipengaruhi oleh sentimen bahwa keputusan bank sentral AS atau The Fed menahan suku bunga sudah sesuai dengan ekspektasi pasar.

Ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga The Fed pada Maret 2024 semakin menipis karena ekonomi AS yang masih kuat sehingga pasar berkeyakinan The Fed akan menurunkan suku bunga pada Mei 2024.