
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang. (Tangkap layar website resmi Kemenperin)
Jakarta, tvrijakartanews - Kementerian Perindustrian menargetkan serapan anggaran hingga semester I tahun 2024 mencapai 60 persen. Target tersebut mencangkup barang berupa barang dan jasa.
"Saya menetapkan target agar bisa melakukan penyerapan sampai Semester I tahun ini sebesar 60 persen," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang di Jakarta, Kamis (1/2/2024).
Agus mengatakan, target yang dibidiknya berupa pengadaan barang dan jasa, prosesnya bisa selesai pada Juni tahun ini. Selain itu, ia memantau serta mengevaluasi penyerapan anggaran hingga semester I tahun 2024.
“Saya akan memantau serta mengevaluasi penyerapan anggaran sampai dengan Semester I Tahun 2024,” tuturnya.
Menurutnya, ada tahun 2024, anggaran Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencapai Rp3,78 triliun yang telah dialokasikan penyerapannya untuk mendukung program dan kegiatan strategis, khususnya program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
Selain itu Hilirisasi Sumber Daya Alam, Pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM), Fasilitasi dan Pembinaan Industri Halal.
"Kami juga memberikan fasilitasi sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan Halal secara gratis kepada perusahaan industri dalam negeri," tuturnya.
Selanjutnya, kata Agus Pembangunan Ekosistem Fitofarmaka, Kebijakan Dekarbonisasi Sektor Industri, Restrukturisasi Mesin/Peralatan Industri, serta Pembangunan Sumber Daya Manusia Industri.
“Program-program ini harus segera dilakukan untuk mengakselerasi peningkatan daya saing industri kita,” ujar Menperin.
Kepada jajaran Kemenperin, Agus berpesan untuk senantiasa menjadi motor penggerak dalam melaksanakan program pengembangan industri serta membangun sinergi dengan para pelaku usaha dan instansi terkait lainnya.
Hal ini dalam rangka mengakselerasi pertumbuhan industri sebagai bagian dari upaya pembangunan ekonomi nasional, serta terbangunnya pemerataan pembangunan.
Sebagai informasi, dengan alokasi pagu anggaran pada tahun 2023 sebesar Rp4,53 Triliun, termasuk di dalamnya Anggaran Belanja Tambahan (ABT) subsidi motor listrik sebesar Rp1,4 triliun yang masuk ke dalam DIPA Kemenperin pada bulan April 2023, capaian realisasi anggaran murni tanpa Anggaran Belanja Tambahan subsidi motor Listrik sebesar 98,65 persen (un-audited). Angka ini meningkat 0,52 persen dari capaian tahun 2022 sebesar 98,13 persen.

