
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor menggelar sosialisasi terkait Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas II A Bogor atau Lapas Paledang, pada Sabtu 3 Februari 2024 /Foto: Dimas Yuga Pratama
Bogor, tvrijakartanews - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor menggelar sosialisasi dan simulasi terkait Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas II A Bogor atau Lapas Paledang, pada Sabtu 3 Februari 2024.
Di Lapas Paledang sendiri, terdapat 558 orang warga binaan yang masuk daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2024.
Ketua KPU Kota Bogor, Muhammad Habibi Zaenal Arifin mengatakan bahwa, kegiatan tersebut merupakan komitmen KPU untuk melayani seluruh warga Kota Bogor untuk memberikan hak suaranya dalam pesta demokrasi nanti.
"Ini merupakan komitmen kami melayani seluruh warga Kota Bogor untuk menyalurkan hak pilihnya baik di TPS biasa maupun TPS khusus yang ada di Lapas ini," katanya kepada wartawan di Lapas Paledang Kota Bogor, Sabtu 3 Februari 2024.
Sosialisasi ini dilakukan KPU dengan menunjukkan contoh kertas surat suara mulai dari surat suara presiden dan wakil presiden, DPR RI, DPRD Kota Bogor, DPRD Jawa Barat, serta DPD.
"Sehingga warga binaan Lapas tetap bisa menyalurkan hak pilihnya di Pemilu nanti," ucapnya.
Habibi menjelaskan, sosialisasi ini dirasa penting dilakukan. Sebab, dari 50 persen DPT warga binaan Lapas Paledanh, tercatat masuk ke dalam pemilih pemula.
"Banyak warga Lapas baru menjadi pemilih pemula di pemilu ini. Maka diperlukan sosialisasi bagaimana cara memilih di Pemilu 2024 nanti," jelasnya.
Dari hasil sosialiasi KPU pun berharap, warga binaan Lapas ini bisa memahami semua tata cara dan tahapan Pemilu pada tahun ini.
"Kita sudah berikan sosialisasi semua.Tata cara kita sudah tunjukan semua. Sosialisasi ini kita lakukan untuk memudahkan mereka (warga binaan)," ungkapnya.
Secara pelaksanaannya nanti, diakui Habibi, tidak ada perbedaan dengan TPS lain.
"Sama saja. Mereka disini akan mulai jam 07.00 WIB. Penghitungan dimulai jam 13.00 WIB," bebernya.
Sementara itu, Kepala Lapas kelas II A Bogor Sopian memastikan, jumlah DPT di tempatnya sudah sesuai dengan jumlah hunian warga binaan.
"Hari ini, penghuni 558 dan hari ini pula jumlah DPT sama dengan hunian di Lapas Paledang," ujarnya
Sopian menjelaskan, pihaknya selalu melakukan update terkait data warga binaan, terutama jika adanya warga binaan yang baru.
"Karena kita selalu bekerjasama baik dengan dinas kependudukan dan juga KPU. Ketika ada tahanan baru masuk, kita langsung update perekaman data terkait dengan nomor Induk kependudukan," jelasnya.
Nantinya, di Lapas Paledang terdapat 3 Tempat Pemungutan Suara (TPS) dengan anggota KPPS seluruhnya dari warga Lapas sendiri.
"Jadi, TPS yang ada di lapas ini, lapas khusus ini ada 3 TPS, dengan 3 ketua KPPS dengan anggotanya, berikut juga dengan pengawas yang semuanya dari Lapas, karena ini lah lapas khusus," bebernya.