
Calon presiden (capres) nomor urut 03, Ganjar Pranowo saat berkampanye di Balikpapan, Selasa (6/2/2024). (Foto: Istimewa).
Jakarta, tvrijakartanews - Calon presiden (capres) nomor urut 03, Ganjar Pranowo merespons pernyataan Menko Perekonomian, Airlangga Hartanto, yang menyebutkan bahwa Presiden Joko Widodo tak melanggar dalam membagi-bagikan bantuan sosial kepada masyarakat karena dia bukan capres.
Menurut Ganjar, seharusnya Airlangga jangan hanya melihat dari segi regulasi saja, tetapi juga secara moral dan etika.
"Iya kalau secara regulasi selalu saja tidak ada yang terlanggar, tapi kembali lagi ini soal moral, etika, dan rasa," kata Ganjar di Balikpapan, Selasa (6/2/2024).
Ganjar pun mencontohkan mengenai sikap yang tak melanggar, namun bisa dianggap tak beretika di mata masyarakat. Salah satunya, perihal seseorang menaikkan kakinya di atas meja.
"Saya tunjukkan, maaf sebelumnya ya mungkin saya tidak sopan. Tapi ketika kaki kami saya naikkan ke atas meja, apa yang terjadi? Saya tidak melanggar aturan, tapi sopan kah? Pasti tidak," ucap Ganjar.
Karena itu, Ganjar menekankan sesuatu yang dianggap bertentangan dengan etika dan moral memang sudah sebaiknya dihentikan.
"Kita tahu rasa malu dan kesopanan ini terlanggar, sebaiknya dihentikan. Kecuali, urat malu kita sudah putus," imbuhnya.
Adapun, Airlangga menyatakan bahwa Presiden Jokowi boleh ikut terjun langsung untuk membagikan-bagikan bansos kepada masyarakat.
Sebab, Jokowi bukan salah satu peserta capres dan cawapres 2024, sehingga tak ada larangan untuk mengikuti kegiatan penyaluran bansos tersebut.
"Presiden boleh membagikan langsung, kan presiden bukan capres,” kata Airlangga di Tangerang Selatan, Senin (5/2/2024).