
Wakil presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK)
Jakarta, tvrijakartanews - Wakil presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK) meminta agar pemilu dijaga bersama agar menghasilkan pemimpin yang bersih, mengingat satu minggu jelang pencoblosan yang jatuh pada 14 Februari 2024 mendatang.
"Pemilu harus dijaga, karena itulah nanti pada 7 hari lagi kita dukung aparat negara, polisi, tentara kepala desa agar kembali ke hati nuraninya jangan coba-coba mencuri hati nurani rakyat," kata JK di kediamannya, di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (7/2/2024).
Kemudian JK menambahkan, dalam pertemuan dengan GNB tersebut, membahas soal pemilu yang bersih dan pemimpin yang bersih agar bisa menentukan nasib bangsa dan negara kedepannya.
"Dengan pemilu yang bersih, dapat memilih pemimpin yang bersih. Kalo prosesnya salah, maka pemimpin yg dipilih jg salah. Jadi kita lakukan proses yang bersih untuk sekarang dan masa akan datang. Itu saja upaya kita seminggu lagi," ucap JK.
JK pun menyinggung sedikit soal fenomena yang ramai saat ini, dimana banyak akademisi, Guru Besar di sejumlah universitas yang menyatakan sikap untuk demokrasi bermartabat. Bagi JK hal itu adalah suara hati nurani yang mustri dikeluarkan agar pemilu berjalan dengan jujur dan adil.
"Berarti apa yang dikatakannya itu adalah hati nurani, atas nama hati nurani dia, kebenaran dia, dia profesor, masa kita uji profesor," pungkas JK.