
Foto: Nima Sarikhani/Fotografer Satwa Liar Terbaik Tahun Ini
Jakarta, tvrijakartanews - Nima Sarikhani, seorang fotografer pemenang penghargaan Fotografer Alam Liar Tahun Ini dalam kompetisi People's Choice Award menunjukkan potret tempat tidur siang beruang kutub yang tidak biasa dan telah menarik perhatian global. Sarikhani menunjukkan seekor beruang kutub yang membuat tempat untuk tidur dari gunung es kecil di kepulauan Svalbard, Norwegia.
Sarikhani diumumkan sebagai pemenang dengan 75.000 suara dan mendapat dukungan yang memecahkan rekor dalam kompetisi People's Choice Award tersebut. Foto tersebut diambil selama tiga hari pencarian beruang kutub melalui kabut tebal di kepulauan Svalbard Norwegia dengan menggunakan kapal ekspedisi. Tepat sebelum tengah malam, kru dan tamunya bertemu dengan seekor jantan muda yang menggunakan cakarnya untuk membuat tempat tidur di atas gunung es kecil, sebelum meringkuk untuk tidur.
Diketahui, es laut merupakan habitat penting bagi beruang kutub yang memerlukannya untuk berburu dan beristirahat, namun dalam beberapa tahun terakhir, jumlah es yang beredar semakin berkurang karena perubahan iklim. Potret beruang kutub muda yang tidur di atas bongkahan es yang kecil tentu saja telah memicu banyak emosi, dan menunjukkan penderitaan yang dialami hewan-hewan ini.
Dr Jon Aars dari Institut Beruang Kutub Norweigian kepada Museum Sejarah Alam London mengatakan, periode keberadaan es laut di atas perairan dangkal di sebagian besar wilayah tersebut kini jauh lebih pendek dibandingkan beberapa dekade lalu.
“Meskipun beruang yang hidup di lautan es mungkin masih dapat berburu sepanjang tahun, hal ini semakin sering terjadi di perairan yang lebih dalam yang mungkin kurang produktif. Hilangnya es laut juga mempengaruhi aspek lain dari gaya hidup mereka. Misalnya, beruang sering kali tidak lagi menjangkau wilayah timur yang secara tradisional penting untuk membangun sarang. Sebaliknya, beruang kini sering ditemukan ratusan kilometer lebih dekat ke kutub utara, tempat di mana lautan es cenderung berada,” kata Jon.
Seperti mamalia lainnya, anak beruang kutub bergantung pada susu induknya. Namun perjalanan yang jauh, berkurangnya kesempatan berburu. Kesulitan dalam bersembunyi dapat mempersulit mereka untuk mengandung bayi hingga cukup bulan dan menjaga mereka tetap hidup setelah dilahirkan. Oleh karena itu, foto ini merupakan pengingat akan kerugian yang akan kita alami jika tidak diambil tindakan, namun Sarikhani berharap dapat menginspirasi perubahan positif.
Dalam sebuah pernyataan Sarikhani mengungkapkan bahwa foto hasil jepretannya ini telah membangkitkan emosi yang kuat pada banyak orang yang melihatnya.
“Saya merasa sangat terhormat telah memenangkan penghargaan People's Choice tahun ini untuk WPY, kompetisi fotografi satwa liar paling bergengsi. Meskipun perubahan iklim adalah tantangan terbesar yang kita hadapi, saya berharap foto ini juga memberikan harapan. Masih ada waktu untuk memperbaiki kekacauan yang kita sebabkan,” ungkap Sarikhani.